Di balik semua capaian akademik yang saya raih, ada nama-nama yang tidak boleh dilupakan. Pak Supriyanto, yang kini menjadi guru besar UNJ, serta Pak Supriyono, yang ikut membantu saya menyelesaikan skripsi, juga memiliki tempat khusus di hati saya. Tanpa mereka, mungkin perjalanan saya tidak akan semulus ini.
Mereka semua---dari dosen muda hingga profesor senior---adalah cahaya dalam perjalanan akademik saya. Mereka bukan hanya mengajar, tetapi juga mendidik, membimbing, dan mendoakan.
IKIP Jakarta: Kini Menjadi UNJ
IKIP Jakarta telah berubah menjadi Universitas Negeri Jakarta, dengan wajah baru yang lebih modern. Namun, bagi saya, kenangan tentang kampus lama dan para dosennya tidak pernah pudar. Dari kampus inilah saya belajar arti perjuangan, ketekunan, dan pengabdian.
Penutup: Warisan Para Dosen Hebat
Hari ini, setelah sholat tahajud ketika saya menulis kisah ini, hati saya penuh rasa syukur. Semua yang saya raih tidak mungkin terjadi tanpa peran para dosen hebat IKIP Jakarta. Mereka adalah sosok-sosok yang mengajarkan saya bukan hanya ilmu, tetapi juga kehidupan.
Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua dosen yang pernah hadir dalam perjalanan saya. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka dengan pahala yang berlipat ganda.
Gelar doktor yang saya sandang hari ini bukan hanya milik saya, tetapi juga milik mereka semua. Karena tanpa mereka, saya hanyalah seorang mahasiswa biasa yang mungkin tidak pernah sampai ke titik ini.
Inilah Kisah Omjay atau Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. Â Guru Blogger Indonesia | Alumni IKIP Jakarta atau Universitas Negeri Jakarta dan sekjen IKATAN GURU TIK PGRI.
Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - Omjay- Kakek Jay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com