Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerpen: Kembali Menjadi Satu

16 September 2025   09:13 Diperbarui: 16 September 2025   09:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen: Kembali Menjadi Satu

Oleh: Widodo, S.Pd.

I. Retakan

Suatu pagi yang tak akan pernah dilupakan Naya, suara pintu berderit disertai tas besar di tangan ayahnya. Usianya baru lima tahun, terlalu kecil untuk memahami arti kata "berpisah." Yang ia tahu hanya tangis ibunya, wajah ayah yang menahan kata, dan lengannya yang dingin saat memeluk untuk terakhir kali.

"Ayah sayang Naya. Jangan lupa itu," bisik ayahnya sebelum melangkah pergi.

Hari-hari setelahnya sepi. Kursi di meja makan kehilangan satu pemilik. Sepatu laki-laki tak lagi tergeletak di depan pintu. Naya sering menatap jendela setiap sore, berharap sosok itu kembali.

II. Menjadi Dua

Ibunya, Ratna, seorang guru SD, berusaha menambal kekosongan dengan kerja keras. Ia pulang sore membawa setumpuk buku yang harus diperiksa. Kadang malam, ia masih mengetik laporan di meja kecil. Namun dalam setiap kesibukan, ia selalu menyelipkan senyum untuk anak semata wayangnya.

"Naya, hidup kita mungkin berbeda. Tapi percayalah, Ibu akan selalu ada," katanya.

Naya tumbuh dalam belaian seorang ibu yang tangguh. Namun di sudut hatinya, ia merindukan sosok ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun