Mohon tunggu...
Widiya Astuti Alam Sur
Widiya Astuti Alam Sur Mohon Tunggu... Administrasi - Lecturer, mathematician

Pembelajar, yang akan terus belajar dan berbagi. BismillAah

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Seminggu Lagi, Nasib Indonesia 5 Tahun Ke Depan

10 April 2019   17:34 Diperbarui: 10 April 2019   21:18 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cebong Vs Kampret

Bagi yang aktif di dunia maya terutama twitter, mungkin istilah cebong ataupun kampret sudah tak asing lagi. Kedua istilah ini sudah begitu sering menjadi trending topic  di berbagai platform sosial politik di Indonesia. 

Istilah bagi para pendukung kedua kubu ini, muncul dan kemudian viral begitu saja di jagad maya. Sebutan cebong bagi pendukung Jokowi kemudian dibalas dengan sebutan kampret bagi pendukung Prabowo. 

Ilustrasi oleh: Norman Adi Satria/normantis.com
Ilustrasi oleh: Norman Adi Satria/normantis.com
Sebutan untuk kedua pendukung ini yang juga  kemudian memancing istilah-istilah untuk menjatuhkan lawan politik masing-masing. Pada akhirnya, jagad mayalah yang  kemudian menjadi mediator untuk perang istilah dari kedua kubu tersebut. Sebut saja, Jendral Kardus, Jaenuddin Nachiro, #2019gantipresiden, #2019tetap Jokowi,  Uninstall JOkowi Install Prabowo, dan masih banyak lagi istilah  dan hal-hal temeh di jagad maya yang kemudian mencerminkan betapa masih tidak dewasanya kita dalam berpolitik. 

Bukannya adu gagasan untuk visi misi negara kita kedepannya, pendukung masing-masing kubu malah adu tagar di sosial media. Indonesia masih harus belajar banyak dari negara-negara lainnya yang sukses melalui pemilu dengan adu ide dan gagasannya dengan bantuan sosial media seperti Australia, Norwegia dan Amerika.

Ratna Sarumpaet Hoax

Peristiwa lain yang cukup membuat media heboh adalah kasus penganiayaan kepada  salah satu tim BPN Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet yang belakangan diketahui menyebar berita bohong. Seniman dan juga aktivis sosial ini sempat membuat krasak krusuk di berbagai media termasuk di medsos. Hal ini berhubung sedang memanasnya berita persekusi terhadap orang-orang yang dianggap  kontra  terhadap pemerintahan sekarang dalam menggaungkan tagar #2019gantipresiden.

Berita tentang penganiayaan Ratna Sarumpaet begitu cepat tersebar melalui media sosial. Berita tersebut seakan menambah daftar panjang persekusi terhadap orang-orang yang dianggap kontra pemerintahan Jokowi (sebut saja Neno Warisman, Ahmad Dhani, dan Ustadz Felix Xiauw). 

Dilansir dari nasional.tempo, setelah  mendapat reaksi dari  pihak berwajib dan berbagai elite politik seperti Fadli Zon, Amien Rais, Dahnil Anzhar Simanjuntak dan bahkan oleh Prabowo sendiri,  Ratna kemudian menagakui bahwa gambar wajah lebamnya yang beredar itu bukan karena penganiayaan akan tetapi gambar saat dia menjalani operasi sedot lemak di pipi. Ratna mengaku gambar itu awalnya hanya dibagikan untuk membohongi  anaknya.

Akibat kebohongannya, Ratna Sarumpaet harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di balik jeruji besi sebagai tersangka kasus penyebaran berita hoax, dan diminta  untuk mengundurkan diri dari BPN oleh Prabowo.

Kiri:Foto RS berwajah lebam disebar akun Twitter Rachel Maryam awal Oktober 2018. Kanan: Foto RS diambil 9 April 2018. twitter.com/cumarachel(kiri). TEMPO/Subekti(kanan)
Kiri:Foto RS berwajah lebam disebar akun Twitter Rachel Maryam awal Oktober 2018. Kanan: Foto RS diambil 9 April 2018. twitter.com/cumarachel(kiri). TEMPO/Subekti(kanan)
Rommy OTT KPK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun