Mohon tunggu...
Wida Dewiyarti
Wida Dewiyarti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru yang mengajar mata pelajaran Projek IPAS di SMKN 2 Sumedang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kesan Pertama Menjadi Guru Penggerak

23 September 2022   16:35 Diperbarui: 26 September 2022   18:10 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, bagaimana kita bisa mengatur waktu dan hati karena waktu libur masih digunakan untuk berbagai kegiatan guru penggerak. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Mudah-mudahan dengan mengikuti program ini, banyak waktu luang saya yang bermanfaat.

Kegiatan Pendidikan Calon Guru Penggerak ini dimulai di minggu keempat bulan Agustus 2022 dan sampai sekarang sudah berjalan hampir satu bulan. Alhamdulillah selama satu bulan ini saya belum mendapatkan hambatan berarti. 

Hal ini berkat dukungan keluarga, pihak sekolah, pengajar praktik, fasilitator, instruktur dan rekan-rekan calon guru penggerak lainnya. Dan saya berharap mudah-mudahan akan terus seperti itu.

Sejauh ini saya masih bisa mengikuti kegiatan dan mengerjakan tugas-tugas dengan tepat waktu dan tidak dikejar-kejar deadline pengumpulan tugas. Hal ini meruntuhkan mind set awal saya mengenai program guru penggerak.

Dari kegiatan pendidikan calon guru penggerak yang sudah saya ikuti selama satu bulan ini, banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil. Baru dua modul saja yang sudah dipelajari, sudah membuat saya banyak tertegun dan menyadari betapa saya masih jauh dari sempurna serta banyak tugas saya sebagi guru yang belum saya laksanakan dengan maksimal. Saya merasa tertampar dengan keras saat instruktur menceritakan tentang kisah Ki Hajar Dewantara dengan anaknya pada sesi kolaborasi. 

Pada waktu itu, Ki Hajar dewantara membiarkan anaknya kedinginan di luar rumah karena anaknya selalu mengganggu pekerjaan beliau. Pengalaman ini yang menjadi titik balik bagi Ki Hajar Dewantara bahwa Pendidikan itu harus berhamba pada anak. Ini juga yang mungkin saya sering lakukan terhadap anak saya sendiri. 

Dari cerita tersebut, saya mulai merubah sikap terhadap anak saya sendiri maupun terhadap siswa di kelas. Di Modul selanjutnya pun dibahas mengenai nilai dan peran guru penggerak. 

Setelah mempelajari modul tersebut, saya semakin tersadar bahwa masih banyak nilai guru penggerak yang belum tertanam dalam diri saya dan masih banyak peran guru penggerak yang belum saya jalankan. Hal ini menjadi tantangan besar bagi saya agar bisa memperbaiki diri dari waktu ke waktu.

Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak dengan alur MERDEKA sangat memberikan pengaruh besar bagi diri saya pribadi dan berdampak positif bagi kehidupan sehari-hari saya. 

Kegiatan pertama adalah Mulai dari Diri, disini kita mulai mengevaluasi dari diri dulu dengan adanya pertanyaan pemantik. Kegiatan kedua adalah Eksplorasi Konsep, disini kita belajar mengeksplor pengetahuan secara mandiri. 

Kegiatan ketiga adalah Ruang Kolaborasi, dalam kegiatan ini kita belajar berkolaborasi dengan orang lain. Kegiatan keempat adalah Demonstrasi Kontekstual, dalam kegiatan ini kita mendemonstrasikan baik secara visual, audio maupun audiovisual tentang pemahaman kita terhadap materi. Kegiatan kelima adalah Elaborasi, dalam kegiatan ini bersama instruktur materi akan dikaji lebih dalam lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun