Mohon tunggu...
Wese in The Sky
Wese in The Sky Mohon Tunggu... Buruh - Jauza

Zio

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ilmu Tafsir

5 Maret 2021   09:13 Diperbarui: 5 Maret 2021   09:21 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak perlu kamu bersulit-sulit menafsirkan aku sebagai perempuan penyair pecinta puisi sampai mati ketika aku hanya mendatangi puisi saat aku sedang berlari.

Sungguh, tafsiranmu perihal aku benar-benar rancu sebab aku tak pernah menemukan satupun kecocokan di antara aku dengan tafsiranmu.

Dan ketahuilah bahwasanya puisi hanyalah pelarianku dari cinta yang musnah, isi kepala yang berantakan dan hatiku yang setengah berfungsi.

Dan terlalu melimpah rahasia dalam kehidupanku yang selalu kusimpan di dalam dinding-dinding tajam agar kamu tau bahwa aku mungkin terlihat mudah digapai namun tak akan pernah utuh dimiliki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun