ADA TANGIS MEMECAH GERIMIS
ku berdiri
di atas jembatan
sendiri
awan hitam menggantung
di langit hitam
menyimpan
gumpalan titik-titik hujan
tiada terhitung
suasana sepi
menyengatkuat
kota diamuk sepi
angkutan umum
tiada lagi kelihatan
semua warga dihantui banjir
dan tinggal di rumah
menggigil
cemas
anxietas
waswas
kehilangan
rasa aman
dan nyaman
di bawah kolong jembatan
banyak ojol berteduh
mereka kedengaran bicara lantang
soal hidup yang makin mencekik
tentang parpol yang mendeklarasikan capres
tentang susu formula untuk anak mereka
tentang formula e yang belum jelas bagi mereka
ada rumah-rumah dari karton berdiri
dibawah jembatan
terdengar tangis
anak-anak kecil
miris
memecah gerimis
ada bau amis
terendus kuat
tiba-tiba
hujan lebat
mengguyur
membanjiri
jalan
rumah-rumah
dan seluruh bagian kota
banjir merendam kolong jembatan
ojol-ojol telah pergi
tangis anak-anak
makin keras
tangis anak-anak
makin keras
mengoyak sepi.
Jakarta, 13 Oktober 2022/pk.4.04
Weinata Sairin