Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada Tangis Memecah Gerimis

14 Oktober 2022   14:59 Diperbarui: 14 Oktober 2022   15:05 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan|sumber: cirebon.inews.id

ADA TANGIS MEMECAH GERIMIS

ku berdiri
di atas jembatan
sendiri
awan hitam menggantung
di langit hitam
menyimpan
gumpalan titik-titik hujan
tiada terhitung

suasana sepi
menyengatkuat
kota diamuk sepi
angkutan umum
tiada lagi kelihatan
semua warga dihantui banjir
dan tinggal di rumah
menggigil
cemas
anxietas
waswas
kehilangan
rasa aman
dan nyaman

di bawah kolong jembatan
banyak ojol berteduh
mereka kedengaran bicara lantang
soal hidup yang makin mencekik
tentang parpol yang mendeklarasikan capres
tentang susu formula untuk anak mereka
tentang formula e yang belum jelas bagi mereka

ada rumah-rumah dari karton berdiri
dibawah jembatan
terdengar tangis
anak-anak kecil
miris
memecah gerimis
ada bau amis
terendus kuat

tiba-tiba
hujan lebat
mengguyur
membanjiri
jalan
rumah-rumah
dan seluruh bagian kota
banjir merendam kolong jembatan
ojol-ojol telah pergi
tangis anak-anak
makin keras
tangis anak-anak
makin keras
mengoyak sepi.

Jakarta, 13 Oktober 2022/pk.4.04
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun