Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjamuan Akhir Tahun

30 Desember 2021   23:28 Diperbarui: 30 Desember 2021   23:31 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cawan|sumber: freepik.es

PERJAMUAN KUDUS AKHIR TAHUN

pada ibadah akhir tahun
gereja-gereja melayani sakramen perjamuan  kudus bagi umat yang telah sidi
 umat amat merindukan
pelayanan sakramen
lebih dari yang lain
sakramen perjamuan kudus
mengalirkan energi dan harapan baru
bagi umat
yang tengah alami
pergelutan eksistensial di lokusnya masing-masing
apalagi di era pandemi
tatkala makin terasa maut mengintai setiap saat
di hampir setiap tempat

perjamuan kudus
selalu menyegarkan memori umat
tentang tindakan Yesus di ruang sejarah
tatkala Ia pasrah memamah luka dan derita yang menyakitkan tubuhNya
tatkala Ia menyerahkan seluruh tubuhNya
di hina, dicambuk, ditusuk duri, bahkan hingga mati di kayu salib
demi menanggung dosa-dosa manusia
demi hadirnya kemanusiaan baru :
manusia mulia
yang menikmati keselamatan dan  kehidupan abadi

 pandemi
yang telah berlangsung dua tahun
menghancurluluh
kan sendisendi kehidupan
sakramen perjamuan
dilangsungkan secara on line
pendeta,penatua,
kantoria,pemusik, tim media
memandu dari gereja dalam ibadah on line

dua hari sebelum hari h
pengurus wilayah telah mengantarkan
roti dan anggur
kerumah-rumah warga jemaat

tatkala umat memakan roti dan meminum anggur perjamuan di rumahrumah
ada suasana sakral-transendental tereduksi tanpa terasa
suasana rumah takmampu optimal menghadirkan suasana religius beraroma magis
mewarnai  tubuh umat
yang terpenjara pada roh sekularistik

Tuhan,
ku bersyukur atas karya agung dan spektakuler
yang mewujud dalam kematian dan kebangkitanMu

peristiwa historis itu menjadi memori kolektif kami umatMu
karya besarmu
menjadi fondamen iman kami

pada sakramen perjamuan kudus
iman dan spiritualitas kami
terawat terus
hingga kami bisa bertahan bahkan mampu terus berjalan dengan gagah sigap
pada jalanMu
menuju rumahMu
menuju rumahMu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun