Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purba Senja: Jejak Usang di Akhir Zaman

21 Juni 2025   14:59 Diperbarui: 21 Juni 2025   15:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Purba Senja: Jejak Usang di Akhir Zaman (Ilustrasi Gemini)

Alam raya prasejarah hilang tak berjejak,
berganti seribu wajah penuh luka akhir zaman.
Gua tempat huni berpindah rupa tanpa sisa,
manusia berevolusi berganti akalrupa.

Semesta menyediakan segala macam bekal kehidupan.
Berganti musim, air dan api pemantik jiwa.
Sedikit tanah dihalaman sudah tak bisa bercocok tanam,
berganti kerasnya alas karena bebalnya otak hati manusia.

Alam subur sebagai tempat tidur,
makan, beternak, bertani, bercumbu, beranak pinak,
penanda kehidupan tak pernah putus dari masa lalu.

Di mana jejak usang bersua hidup kini?
Adakah nilai purba masih bersemi?
jiwa rindu bernyanyi gemercik air,
melantunkan melodi tanpa luka suara

Apakah perlu membawa anak panah?
Untuk berburu tikus yang kini makin liar?
Kanibal rakus menghabiskan lumbung pangan kita.
Hanya jangkrik dan belalang persediaan makanan tersisa.
Kunang-kunang terengap dalam tumpukan kotoran.

Sang pengejar daging tak elok dikenang,
Fanatisme buta, angkuh kuasa lama.
Cemburu berkarat, dendam berjiwa rimba.
Sesat alam pikiran, lupa norma kehidupan.

Sang tetua batu memeluk hangat erat.
Menjaga adab memberi pekerti.
Empati tulus, sabar menjaga nalar.
Akar kebaikan, tak lekang ditelan masa.

Zaman akan segera berakhir,
kebaikan tetap memberi jalan nirvana
biarlah cahaya purba senja tetap menyapa,
bersama tetua berdamai di sisa zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun