Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

18 September 2018   22:59 Diperbarui: 4 Oktober 2018   17:31 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagunan megah ini begitu aneh dan ajaib sekali menurutku. Walaupun saat ini aku sedang berada di dalam ruangan yang memiliki dinding yang begitu tebal dan kokoh. Tapi saat ini aku seperti bisa melihat keadaan di luar gedung megah ini. 

Dindingnya kulihat begitu  transparan dan tembus pandang seperti kaca bening yang seolah-olah nyaris seperti tanpa penghalang sedikitpun. Padahal sewaktu di luar tadi aku tidak bisa melihat isi dalam ruangan ini.

Mataku tertuju pada pemandangan diluar bangunan megah ini, melihat ada dua orang datang dari arah yang berlawanan, dari sebelah kiri tempatku duduk saat ini, tepatnya dari dalam ujung lorong yang kami lewati tadi, kulihat ada seorang lelaki muda yang juga mengenakan jubah panjang datang sambil membawa sesuatu.

Dan dari sebelah kanan aku duduk saat ini,aku juga melihat ada seorang lelaki yang lebih muda dari yang datang dari arah masa kini. Tepatnya berasal dari masa depan yang sudah duluan sampai di tempat sang waktu dan Dewi Malam itu berdiri saat ini.

Kulihat lelaki yang berasal dari masa kini itu memberikan barang yang tadi di bawanya itu kepada masa depan. Setelah melihat-lihat berkas-berkas yang tadi diserahkan oleh lelaki muda yang berasal dari masa kini itu, lelaki lebih muda yang berasal masa depan itu melihat ke arahku. cukup lama dia menatapku yang sedang duduk di kursi sebelah meja kerja sang Fajar.

Aneh sekali fikirku, dia seperti bisa melihatku sedang duduk disini. Lelaki muda itu terus memandang kearahku sebelum akhirnya dia menganggukan kepala pada sang waktu dan lelaki muda yang berasal dari masa kini.

Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun