Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Wanita di Penghujung Malam

9 Agustus 2018   22:11 Diperbarui: 8 November 2020   21:22 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Talak dua: pernyataan talak yang dijatuhkan sebanyak dua kali dan memungkinkan suami rujuk dengan istri sebelum selesai masa iddah * Talak tiga: pernyataan talak yang bersifat final. Suami dan istri tidak boleh rujuk lagi, kecuali sang istri pernah dikawini oleh orang lain lalu diceraikan olehnya.

Tanpa terasa air mata wanita berkulit hitam itu menetes jatuh ke pipi, walau tadi dia sempat begitu membenci pria berbadan gelap di hadapan nya itu, terlebih setelah dia tau semua perbuatan jahatnya pada dirinya, dan pada gadis-gadis perawan yang telah menjadi korbannya.

Entah kenapa saat ini dadanya begitu sesak mendengar ucapan tulus dari pria di depannya itu.

Ucapan tulus dari seorang pria yang pernah menjadi suami nya, ucapan tulus dari seorang pria yang dengan jujur meminta maaf dan mengakui semua kesalahan masa lalunya, ucapan pria yang masih tetap begitu mencintai dirinya di detik-detik terakhir perpisahaannya, dan ucapan pria yang dengan lapang dada melepaskan dirinya demi kebaikan orang yang begitu di cintainya itu. Dia sadar, sebenar nya pria berbadan gelap itu lelaki baik, hanya saja dia terlanjur terjerat oleh perjanjian dengan setan akibat begitu ingin memiliki nya dulu.


“Tuhan..aku lelah dengan semua ini..panggil aku menghadapmu..” Rintih wanita berkulit hitam manis itu, bahunya terguncang-guncang, menahan tangis nya yang sedari hendak pecah menghadapi semua cobaan ini.

Wanita cantik yang mengenakan kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan mahkota kecil di kepalanya itu datang mendekati nya, memeluk erat tubuhnya. Di bahu wanita tinggi semampai yang mengenakan mahkota kecil di kepalanya itu, wanita berkulit hitam manis ini menangis, menumpahkan semua kesedihan nya, menumpahkan semua rasa getir yang selama ini terasa begitu berat menggelayut di kedua pundaknya.

“Pergilah bawa pria yang telah bersedia menjadi pendamping mu itu.” Wanita cantik yang mengenakan kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan mahkota kecil di kepalanya itu berkata pada nenek tua yang tidak mengenakan sehelai benangpun di depannya itu.

“Terima kasih Ratu.” Kata nenek tua itu sambil membungkuk kan badan nya, seraya meminta pria berbadan gelap yang sedang memeluk tubuh ringkih nya itu juga melakukan hal yang sama dengan-nya. setelah kembali berdiri nenek itu kembali berkata;

“Kami pamit dulu.” Katanya sambil menatap wanita cantik yang mengenakan kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan mahkota kecil di kepalanya itu, tersenyum menang ke arah wanita berkulit hitam manis, lalu tersenyum sambil mengedipkan mata sebelah kirinya kepadaku.

Wajah wanita cantik yang mengenakan kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan mahkota kecil di kepalanya itu memerah ketika melihat aku juga ikut tersenyum membalas kedipan mata nenek genit di depannya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun