Apakah kamu pernah stres?
Pertanyaan ini sebenarnya retoris. Siapa sih yang nggak pernah stres? Mau itu soal pekerjaan, pasangan, anak, pelayanan, sampai... tetangga yang hobinya pinjam uang tapi susah kalau ditagih.
"Enak ya bisa kerja, punya uang buat belanja ini-itu," kata yang di rumah.
"Enak ya di rumah, nggak capek dikejar deadline dan omelan bos," kata yang bekerja.
Wang sinawang, kata orang Jawa. Apa yang kelihatan enak di mata, belum tentu sama rasanya. Mau di kantor atau di rumah, semua punya menu stres masing-masing. Lucunya, banyak orang justru mendambakan posisi yang kita miliki sekarang.
Kalau bisa memilih, siapa sih yang nggak mau hidup seperti jalan tol: lurus, mulus, tanpa hambatan? Eh, tunggu dulu---jalan tol pun kadang macet, ada kecelakaan, atau malah ditutup untuk perbaikan. Hidup pun begitu. Ada senangnya, ada susahnya. Kadang rezeki lancar, kadang cuma bisa makan mi instan dengan sepenuh hati karena diawasi chef Juna.
Dan jujur saja, kalau hidup datar-datar saja, buat apa kita punya otak dan akal budi? Nanti kita malah mirip mesin fotokopi: kerja, makan, tidur, ulang lagi.
Coba lihat orang nge-gym. Mereka sengaja mengangkat beban (yang jelas berat!) supaya otot makin kuat. Nah, stres itu seperti beban di gym. Nggak enak, tapi kalau dihadapi dengan benar, kita bisa jadi lebih tangguh.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan biar nggak gampang meledak seperti popcorn gosong? Ini dia beberapa tips:
1) Temukan Support System yang Kuat
Tubuh punya sistem imun buat melawan penyakit. Psikologis kita juga butuh "imun" yang sama, namanya support system. Ini bisa pasangan, mentor, pendeta, sahabat dekat, atau orang tua yang mindset-nya growth---alias nggak gampang menyalahkan atau menghakimi.
Catatan penting: kalau sudah menikah, jangan curhat ke lawan jenis lain, nanti malah bablas jadi drama Korea. Dan ingat, teman sehebat apa pun belum tentu bisa jaga rahasia (karena, ya... semua orang kadang bocor).