Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerita Silat: Songsong Tunggul Naga (Bab 1)

14 Maret 2024   15:53 Diperbarui: 15 Maret 2024   01:17 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Benar Mbok, akulah anaknya."

"Apakah kau Sembada, teman Waskita anakku."

"Simbok ibunya Waskita ?"

"Iya Lee,  Aku ibunya Waskita. "

Tapi simbok itu kemudian menundukkan kepalanya.  Nampak air mata meleleh di pipinya, ia menangis.

"Waskita dan ayahnya ikut jadi korban bencana nggerrr"

Sembada mengangguk-angguk pelan.  Tiba-tiba tenggorokan-nya seperti tersumbat, ia terharu mendengar kisah simbok bakul yang kehilangan keluarganya itu.  Sembada lantas mengambil kendi dan meminumnya.

"Aku juga kehilangan simbokku dan ayahku Mbok.  Sejak peristiwa pralaya itu tak pernah mereka menjengukku di pedepokan.  Akupun tidak tahu kabar beritanya kemudian.  Apakah mereka masih hidup apa tidak."

Beberapa lama setelah menghabiskan nasinya, dan meminum wedang serenya, Sembada masih bercakap-cakap dengan simbok bakul.  Ia lupa-lupa ingat nama simbok temannya itu.  Daripada salah menyebutnya Sembada segera bertanya.

"Oya Mbok, aku agak lupa nama Simbok."

"Namaku Kanthi.  Srikanthi, nama wanita gunung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun