Mohon tunggu...
Wahyudi Nugroho
Wahyudi Nugroho Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan MC Jawa. Cita-cita ingin jadi penulis

Saya suka menulis, dengarkan gending Jawa, sambil ngopi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerita Silat: Songsong Tunggul Naga (Bab 1)

14 Maret 2024   15:53 Diperbarui: 15 Maret 2024   01:17 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun pemuda itu terpana melihat kondisi pasar.  Banyak bangunan yang juga rusak dan roboh.  Jika dulu di depan pasar itu berderet pedagang membuka toko, sekarang tinggal beberapa gelintir yang bertahan.  Jumlah dagangan mereka juga tidak lagi penuh, hanya seperempat atau separo dari masa lalu.

Ia masuk pasar untuk melihat keadaan di sana.  Suasananya sepi sekali, seperti kuburan.  Hanya ada seorang pedagang makanan yang masih menjajakan dagangannya.

Sembada menghampiri kedai makanan itu.  Ia lantas duduk di atas tikar yang digelar dekat meja tempat berdagang.

"Mau makan apa Nakmas ?  Nasi pecel, tumpang, apa nasi rames.  Ramesnya pakai telur bebek, besar-besar. "  Simbok bakul itu menawarkan dagangannya.

"Nasi pecel saja Mbok.  Ada rempeyek Mbok ?"

"Ada Nakmas.  Rempeyek ikan wader kali.  Gurih."

"Baik Mbok.  Beri lauknya yang banyak.  Wadahi pincuk sendiri Mbok rempeyeknya."

"Minumnya apa Nakmas ?"

"Wedang sere kalau ada."

"Ada Nakmas.  Wedang jeruk dan kopi juga ada."

Simbok itu segera mempersiapkan pesanan Sembada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun