Kita tidak harus mengusir yang gelap untuk melihat cahaya.
Karena justru dalam gelap, cahaya menjadi nyata.
Cahaya membutuhkan kontras agar bisa terlihat terang.
Manusia menyimpan rahasia dalam dirinya.
Kemampuan mendamaikan dua hal yang tampak bertentangan.
Mungkin itu sebabnya kita diciptakan.
Untuk kembali ke fitrah.
Untuk berdamai dengan gelisah dan ketenangan yang hidup di dalam diri.
Tak heran para malaikat pernah bertanya dengan kebingungan.
Mengapa manusia diciptakan,
padahal mereka akan berbuat kerusakan di bumi.
Mereka tidak tahu,
bahwa justru dari kehancuran itu manusia belajar.
Tumbuh.
Menciptakan makna.
Menemukan keindahan.
Malaikat tahu rasa cahaya.
Tapi manusia tahu rasa gelap, derita, rindu, gelisah, tenang, cahaya, dan cinta.
Semua rasa itu bercampur.
Menusuk jiwa kecil yang hampir menyerah.
Namun justru dari saat itulah,
ketika semuanya terasa ingin berakhir,
Sang Jiwa datang.
Mengelus dada kecilnya yang rapuh.
Dan pada hari itu,
jiwa kecil terlahir kembali.
Dengan kesadaran baru
bahwa derita dan cinta
datang dalam waktu yang sama.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI