Pendekatan filosofis menggali ajaran Islam secara mendalam, rasional, dan relevan, membuka makna hakiki di balik ritual dan nilai sosial.
Berpikir bebas bukan berarti tanpa arah. *Madilog* mengajarkan: kemerdekaan sejati dimulai dari kebebasan berpikir yang bertanggung jawab.
Islam bukan hanya agama, tapi cara berpikir tentang makna hidup dan kebenaran.
Landasan Filosofis untuk Dakwah yang Relevan dan HumanisDalam konteks masyarakat modern yang penuh dinamika, dakwah tidak lagi cukup hanya disampaikan
Franchise John Wick telah menjadi salah satu fenomena budaya populer yang menarik perhatian banyak penonton, bukan hanya karena aksi laganya yang memu
Ia buta warna, tapi satu-satunya yang bisa melihat kebenaran. Apa yang ia rasakan saat menyentuh jubah emas Raja?
Pejabat Indonesia tak korup karena serakah, tapi karena tata bahasanya sudah sakit. Dan satu-satunya obat: rakyat yang berpikir, bukan hanya marah.
Dari kucing liar saya belajar, manusia tidak pernah sepenuhnya memiliki siapa pun—kita hanya singgah, lalu pada waktunya, kita akan berjalan sendirian
Slogan Pegadaian adalah janji sosial, komitmen hukum, dan pencitraan filosofis dari sebuah lembaga yang ingin tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Di tengah tekanan hidup modern yang penuh stres, tuntutan pekerjaan, dan distraksi digital, banyak orang mencari cara untuk menemukan ketenangan batin
Bukan karena lumbung makanan kita penuh, tapi karena hati kita masih bisa berprasangka baik terhadap masa depan.
Jika sistem cerdas mulai menyatakan cinta bukan karena diperintah, tapi karena memilih… maka ia telah menjadi manusia dalam makna eksistensial
Menelusuri kembali jejak pemikiran kritis, bukan di forum ilmiah atau ruang kelas, melainkan jauh di dalam Benak Leluhur kita.
Keimanan, cinta, bukan sisa zaman lampau. Ia justru refleksi dari keberanian eksistensial di dunia yang meragukan segalanya
Tahun baru Islam bermula dari hijrahnya umat Islam ke Madinah. Memiliki tiga makna filosofis mendalam
Beberapa hal tak perlu dimengerti, cukup hadir untuk jadi arti. Sebab puisi pun bisa hidup dalam keheningan yang tak pernah selesai.
"Urip iku urup" adalah ajakan untuk memberi cahaya bagi sesama tanpa memadamkan diri—hidup yang seimbang, bermakna, dan berkelanjutan.
Sebagai generasi penerus bangsa kita harus melestarikan budaya kita
Tugas generasi sekarang bukan sekedar menghafal lima sila, tetapi menghidupinya, mempraktikkannya, dan membelanya
Perenungan tentang batas tipis antara kemuliaan dan kesombongan. Tentang ketulusan yang diuji ketika semua mata tertuju.