Abstrak
Pendekatan filosofis dalam studi Islam adalah cara memahami ajaran agama secara rasional, kritis, dan mendalam. Pendekatan ini tidak berhenti pada teks, tetapi menggali hakikat, tujuan, dan esensi ajaran Islam. Dalam filsafat agama, pembahasannya mencakup Tuhan, pengalaman keagamaan, hubungan agama dan sains, etika, iman, akal, tradisi, mistisisme, dan keselamatan. Dalam Islam, pendekatan ini bertumpu pada empat cabang utama filsafat: logika, metafisika, epistemologi, dan etika.
Karena Islam menjadi pedoman hidup yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, pemahamannya membutuhkan pendekatan yang tepat agar tetap relevan. Pendekatan filosofis membantu melihat Islam secara mendasar dan universal, bukan sekadar sebagai tradisi sosial, tetapi sebagai kebenaran yang memiliki dasar hakiki. Dengan cara pandang ini, ajaran seperti sholat berjamaah tidak hanya dilihat sebagai ritual, tetapi sebagai sarana menumbuhkan kesadaran kebersamaan dan nilai kemaslahatan.
Melalui pendekatan filosofis, Islam dipahami sebagai sistem nilai yang solutif dan kontekstual. Pendekatan ini membuka ruang refleksi mendalam yang menghasilkan pemahaman yang lebih esensial, relevan, dan sesuai dengan problem kehidupan umat.
Pendahuluan
Studi Islam (Dirasah Islamiyah) merupakan upaya ilmiah untuk memahami agama Islam secara menyeluruh, baik dari aspek ajaran, pemikiran, maupun praktik historisnya. Dalam perkembangannya, kajian Islam tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan normatif-teologis yang berfokus pada teks wahyu secara literal. Dibutuhkan cara pandang yang lebih mendalam, kritis, dan kontekstual agar Islam dapat dipahami secara relevan terhadap perkembangan zaman dan problematika umat.
Salah satu pendekatan penting dalam kajian Islam adalah pendekatan filosofis. Pendekatan ini bertumpu pada tradisi berpikir yang mendalam, sistematis, rasional, dan reflektif guna menggali hakikat ajaran Islam. Menurut Sidi Gazalba, filsafat berusaha mencari kebenaran inti dan hikmah melalui pemikiran radikal dan universal. Dengan demikian, pendekatan filosofis tidak hanya menafsirkan Islam sebagai teks dan tradisi, tetapi juga sebagai sistem pengetahuan yang menyentuh aspek ontologis (hakikat keberadaan), epistemologis (sumber dan metode pengetahuan), dan aksiologis (nilai dan tujuan ajaran).
Dalam konteks modern, pendekatan filosofis menjadi sangat urgen karena Islam dihadapkan pada tantangan global seperti sekularisme, perubahan budaya, penetrasi teknologi, dan krisis kebermaknaan ritual. Tanpa pemaknaan filosofis, agama berisiko terjebak dalam formalitas, ekstremisme, atau stagnasi intelektual. Pemahaman filosofis terhadap ajaran seperti sholat, etika sosial, maupun relasi manusia dengan Tuhan akan menghasilkan wawasan universal dan solutif bagi kehidupan umat.
Meski keberadaan filsafat dalam Islam pernah menimbulkan pro dan kontra, pendekatan ini justru memberi ruang bagi keterbukaan berpikir, objektivitas, dan keberanian menggali makna hakiki dari wahyu dan tradisi. Pendekatan filosofis tidak dimaksudkan menggantikan keyakinan, tetapi menjadi instrumen analisis agar ajaran Islam dapat dipahami secara mendalam dan kontekstual.
Berdasarkan urgensi tersebut, artikel ini akan membahas peran dan kontribusi pendekatan filosofis dalam studi Islam, baik secara konseptual maupun aplikatif, serta bagaimana pendekatan ini mampu menjawab persoalan keagamaan dan kemanusiaan masa kini
Pembahasan