Investasi
Bagaimana dengan investasi?
Investasi adalah membeli aset yang diharapkan dapat mengembangkan kekayaan.
Pernahkah Anda mendengar atau membaca sebuah undangan seminar atau acara-acara pengembangan diri lainnya, yang menyatakan investasi sebesar Rp50.000,- yang artinya peserta harus membayar Rp50.000,-?Â
Mengapa mereka mengatakan "investasi" bukan harga tiket, biaya, atau tanda masuk (HTM), dsj? Karena, setidaknya menurut penyelenggara, acara mereka dapat membangun "kekayaan" para pesertanya. Kekayaan intelektual atau skill yang dapat dipakai untuk mencari uang, menambah penghasilan, yang dapat diartikan membangun kekayaan.
Saya juga sering mendengar teman-teman orang asing mengatakan "investasi" ketika mereka membeli sesuatu, yang sebenarnya maksudnya adalah membeli karena kebutuhan, bukan karena gengsi, bukan sekedar murah atau mahal, bukan karena merek terkenal, dll.Â
Contoh, membeli jas hujan yang berkualitas tinggi adalah sebuah investasi bagi para pendaki gunung, hiker, atau traveler alam. Mengapa? Karena jas hujan itu akan sangat berguna untuk menjaga mereka dari hujan ketika sedang menyusuri alam.Â
Daripada sakit karena kehujanan akibat jas hujan yang kurang memadai, buat mereka lebih baik berinvestasi membeli jas hujan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan mereka. Kesehatan adalah kekayaan yang utama, maka itu mereka melindungi diri dengan peralatan yang sudah seharusnya.Â
Jika mereka hanya berpikir untuk hari ini saja atau untuk waktu pendek, tentu mereka akan membeli yang kualitasnya hanya untuk jangka pendek dengan harga lebih murah.
Demikian pula investasi dalam hal keuangan. Biasanya tujuannya bukan untuk kebutuhan sehari-hari atau jangka pendek. Ada modal yang harus dikeluarkan, diproses, dan diharapkan menghasilkan jumlah uang yang jauh lebih banyak daripada modalnya.Â
Misal, Anda membeli rumah dengan tujuan investasi. Tentu Anda akan memilih lokasi yang "bagus" dengan harapan harga akan naik berlipat-lipat beberapa tahun kemudian.Â