Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Syukur yang Sering Dilupakan

11 Juli 2025   16:09 Diperbarui: 11 Juli 2025   16:09 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersyukur sumber bahagia / sumber: dinasperpustakaankepri

"Sangat dalam. Syukur itu pondasi. Kalau kamu punya rasa syukur, kamu bisa tetap bahagia meskipun gak punya semuanya."

Rafa memejamkan mata sejenak. "Berarti... aku yang salah, ya?"

"Bukan salah. Tapi lupa. Dan wajar, manusia kadang lupa. Makanya kita perlu diingatkan."

Pak Amar menatap langit yang mulai redup. "Kamu tahu, Melody Beattie pernah bilang: 'Syukur membuka pintu ke tanah di mana cahaya memancar, di mana kebahagiaan menemukan tempatnya, dan di mana kegembiraan sejati bisa dirasakan.'"

Rafa menarik napas. "Keren..."

Pak Amar tersenyum. "Mulai sekarang, coba biasakan ucapkan tiga hal setiap hari."

"Apa aja tuh, Pak?"

"Pertama, 'Terima kasih ya Allah untuk hari ini.' Kedua, 'Terima kasih ya Allah atas apa yang masih aku punya.' Ketiga, 'Terima kasih ya Allah meskipun aku belum punya semua yang aku inginkan.'"

Rafa mencatat di catatan HP-nya. "Aku coba mulai hari ini, Pak."

"Bagus. Dan ingat, kalau hidup lagi berat, bukan berarti Allah menjauh. Bisa jadi, Allah sedang menunggu kita kembali dengan lebih dekat lewat syukur."

Rafa menatap Pak Amar dengan mata yang lebih hidup. "Terima kasih, Pak... Udah dengerin aku, udah ingetin juga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun