Mohon tunggu...
UNNES GIAT12
UNNES GIAT12 Mohon Tunggu... KKN UNNES GIAT 12 DESA DELIK

Akun resmi mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 12 dalam program Kuliah Kerja Nyata di Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Melalui kanal ini, kami mendokumentasikan catatan pengabdian, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat sebagai wujud nyata semangat “Membangun Indonesia dari Desa.”

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Re-branding Usaha PKK Batik Ciprat Cap Durian oleh Mahasiswa KKN UNNES GIAT 12 Desa Delik

1 September 2025   09:35 Diperbarui: 1 September 2025   09:28 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk hasil re-branding Batik Ciprat Cap Durian

Produk hasil re-branding Batik Ciprat Cap Durian
Produk hasil re-branding Batik Ciprat Cap Durian

Kelompok KKN GIAT 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) di Desa Delik sukses melaksanakan program re-branding usaha batik milik PKK Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Usaha batik yang dikenal dengan nama Batik Ciprat Cap Durian kini tampil dengan wajah baru melalui pembaruan identitas visual dan media promosi.Program ini lahir dari perhatian mahasiswa KKN terhadap perkembangan usaha batik yang sebelumnya hanya memiliki logo sederhana dan spanduk dengan desain terbatas. Kondisi tersebut membuat citra usaha kurang kuat di mata konsumen serta sulit dikenal lebih luas.


Melalui program re-branding, tim KKN GIAT 12 merancang berbagai media pendukung, mulai dari logo baru, desain cap batik, label kemasan, leaflet, spanduk usaha, hingga katalog produk. Semua desain mengangkat ikon khas Desa Delik, yaitu buah durian, yang kemudian dipadukan dengan estetika batik ciprat agar lebih menarik dan mudah dikenali konsumen.

Menurut anggota KKN tim re-branding, program ini bertujuan untuk memperkuat identitas produk lokal agar lebih kompetitif di pasar. “Kami ingin Batik Ciprat Cap Durian punya citra yang lebih profesional, sehingga dapat menarik minat konsumen sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat desa,” ujarnya.

Hasil re-branding tersebut telah diserahkan kepada pengurus PKK Desa Delik untuk dimanfaatkan dalam promosi dan pemasaran. Produk hasil desain pun langsung diaplikasikan, mulai dari pemasangan spanduk baru di galeri batik, penggunaan label kemasan, hingga pembagian leaflet kepada konsumen.

Program ini juga selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, khususnya dalam aspek pertumbuhan ekonomi desa dan pemberdayaan UMKM lokal. Harapannya, dengan identitas visual yang lebih kuat, Batik Ciprat Cap Durian dapat semakin dikenal luas, meningkatkan daya saing, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Delik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun