Mohon tunggu...
Herlin Variani
Herlin Variani Mohon Tunggu... Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Guru, Motivator

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dusta di Atas Toga, Layakkah?

7 Februari 2025   23:13 Diperbarui: 7 Februari 2025   23:28 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ndak usah repot. Beli aja, kita sibuk. Tak bakal sempat membuatnya." Lathifah tersedak ketika mendengar usulan konyol rekannya terkait tesis. Alisnya tertaut. Matanya menatap tajam dengan raut tak suka.

"Kenapa? Tak ada cuan?" ejek temannya saat menangkap ekspresi keberatan Lathifah.

Lathifah menghela napas panjang, menekan amarah yang mulai menggoda.

"Kau kira aku idiot? Kau kira isi kepalaku kosong?" sergahnya sembari menunjuk kepalanya sendiri.

"Bukan begitu maksudku. Takutnya tak sempat, molor tamat. Ayolah, jangan terlalu idealis." Penjelasan tak masuk akal mencuat.

"No, aku penulis! Kau menyebar ajaran sesat!" Sungut Lathifah sembari melipat tangan di dada.

"Helah, tak usah menyiksa diri. Nanti kecapean, tepar." Cemooh rekannya.

Lathifah meringis, mereguk minumannya hingga tandas.

"Thanks saran sesatnya. Aku tak tertarik. Apa kata siswaku nanti? Eh, Bu Guru beli tesis?" Ia meletakkan cangkirnya. Menatap rekannya satu persatu.

"Kalau suatu hari nanti aku jadi Menteri Pendidikan, bisa-bisa aku diolok-olok rakyat! Yee, M.Pd. beli tesis!" Ujarnya dengan wajah jenaka.

Meledaklah tawa mereka yang beranggapan Lathifah halu tingkat tinggi di siang bolong. Tetapi, tetap saja ada yang memilih jalan pintas.

Lathifah mulai menggarap tesisnya dengan telaten.

"Gini doang? Kopi pendapat orang, narasikan ulang. Apa susahnya? Malas dipelihara." Gumannya dalam hati. Sombong nggak tuh? Hehehe

Sibuk? Iya. Tapi itu bukan alasan untuk curang. Kesibukan Lathifah jangan ditanya. Berangkat kerja selepas subuh, pulang sore, malamnya menggarap tesis, dini hari mengedit ulang. Kadang, selepas mengajar, harus kejar-kejar dosen untuk bimbingan bak fans ngejar idola.

Lelah? Sudah pasti. Apalagi penyakit HNP membersamai. Menyerah? Mustahil. Hasilnya? Sat-set, tesis tuntas. Seminar proposal? Lancar. Seminar hasil? Mulus. SIdang akhir? Anteng.

Karena disusun sendiri, setiap pertanyaan penguji dijawab dengan mantap. Dua semester, S2 beres walau ratusan kilometer harus ditempuh untuk bolak balik rumah-sekolah-kampus.

Bagaimana dengan pemilih jalan pintas? Mereka malah tertinggal. Cibiran yang awalnya mewarnai langkah Lathifah berubah menjadi decak kagum.

"Apa enaknya wisuda sendiri?" ledek salah seorang dari mereka.

"Oh tidak. Hampir seribu orang yang wisuda." Balas Lathifah dengan mata berbinar.

"Yang dari angkatan kita?" 

Lathifah mengangkat bahu dan tertawa kecil. "No problem. Aku tak mau jadi bagian dari kaum pembenaran ketertinggalan!"

Si peledek merungut. Memamerkan senyuman yang dipaksakan.

Sejatinya, semua kita memiliki kemampuan yang dahsyat. Namun, seringkali meragukan diri sendiri. Kesibukan hanya sebatas alasan semu. Jika ada kemauan, hal yang dirasa mustahil pun bisa diwujudkan.

Jangan pernah meremehkan kemampuan diri. Biarkan jejak kita terukir dalam kenangan, bukan sebagai pemilih jalan pintas, tetapi sebagai yang terbaik yang layak jadi role model bagi generasi berikutnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun