Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Unavailable Love | Bagian 2

5 Mei 2024   19:36 Diperbarui: 5 Mei 2024   19:46 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada hari libur dalam kalender keseharian Maya. Setelah pulang kerja dia harus ke warung milik ibunya,  sejak Maya lulus SMA, Ibu mulai berjualan mi ayam. Jualan yang tadinya hanya menurut pesanan kini sudah menetap dan punya kios sendiri. Maya tidak seberuntung Wulan yang dapat melanjutkan kuliah sampai S2 ke luar negeri. Maklum saja, orang tuanya pebisnis. 

"Lho, bukannya kamu pergi ke rumah Wulan?" ucap Ibu heran.

"Kenapa aku harus datang, Bu? Aku hanya akan malu bertemu teman SMA ku dan Kak Bintang." Maya santai saja mengelap setiap jengkal meja di hadapannya. 

"Kamu pasti capek. Istirahat saja dulu. Hari ini nggak terlalu ramai jadi Ibu bisa sendirian, kamu pulang saja."

"Aku lebih suka di sini, Bu. Di rumah malah bosan."

Ibu mendekat dan duduk di samping Maya. "Sebenarnya kamu ada apa sama Bintang,  kenapa sekarang kamu seperti menjaga jarak dengan keluarga itu?"

Maya menatap sayu ibunya. "Bu, semakin kita dewasa,  bukankah pandangan kita terhadap pasangan itu semakin simpel? Nggak cuma sekadar kita saling jatuh cinta, atau karena dia tampan."

Ibu mengusap kepala Maya. "Maafin Ibu, ya?"

"Kenapa Ibu meminta maaf?" Maya memegang tangan Ibu dengan kedua tangannya. "Aku nggak apa-apa, sungguh. Aku hanya ingin kehidupan kita jadi lebih baik, jadi ibu, aku mohon jangan terlalu memusingkan siapa kelak yang akan jadi pasanganku. Aku cuma minta doa terbaik Ibu. Sedangkan sekarang aku benar-benar udah nyerah untuk Kak Bintang.  Aku mau fokus bekerja dan bahagiakan Ibu."

"Baiklah jika itu yang kamu mau, May."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun