Agama memuat banyak elemen yang bersifat metafisis: tentang Tuhan,wahyu, pengadilan akhirat, dll. Elemen-elemen ini memang bisa dijelaskan secara rasional sejauh ia masih bisa dikaitkan dengan prinsip akal sehat-berdasar alur sebab akibat. Namun, agama bukanlah hasil akhir dari konstruksi filsafat atau logika. Ia hadir melalui wahyu, bukan melalui eksperimentasi atau logika dialektis.
Maka, meskipun akal wajib digunakan dalam memahami dan menjelaskan agama, kita tak bisa menuntut agar agama sepenuhnya tunduk pada sistem logika sekuler-apalagi jika logika itu berusaha memisahkan agama dari kitab suci sebagai sumber primer.
Menuntut agar agama dijelaskan secara logis tanpa melibatkan kitab suci justru melanggar prinsip identitas dalam logika itu sendiri. Sebab agama-sebagai sebuah identitas tak bisa dilepaskan dari wahyu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI