Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Agama,persinggungan logika dan wahyu

26 Juni 2025   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2025   16:55 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ; Muslim.or.id

Agama memuat banyak elemen yang bersifat metafisis: tentang Tuhan,wahyu, pengadilan akhirat, dll. Elemen-elemen ini memang bisa dijelaskan secara rasional sejauh ia masih bisa dikaitkan dengan prinsip akal sehat-berdasar alur sebab akibat. Namun, agama bukanlah hasil akhir dari konstruksi filsafat atau logika. Ia hadir melalui wahyu, bukan melalui eksperimentasi atau logika dialektis.

Maka, meskipun akal wajib digunakan dalam memahami dan menjelaskan agama, kita tak bisa menuntut agar agama sepenuhnya tunduk pada sistem logika sekuler-apalagi jika logika itu berusaha memisahkan agama dari kitab suci sebagai sumber primer.

Menuntut agar agama dijelaskan secara logis tanpa melibatkan kitab suci justru melanggar prinsip identitas dalam logika itu sendiri. Sebab agama-sebagai sebuah identitas tak bisa dilepaskan dari wahyu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun