Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Agama,persinggungan logika dan wahyu

26 Juni 2025   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2025   16:55 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ; Muslim.or.id

Apakah individu menerima wahyu sebagai sumber sah pengetahuan agama ?

Apakah ia mendefinisikan Tuhan secara personal atau impersonal?

Apakah ia percaya bahwa realitas metafisik bisa diakses oleh nalar?

Semua pertanyaan ini tidak dijawab secara internal oleh konstruksi ilmu logika, melainkan oleh ontologi dan epistemologi pribadi. Dari situlah premis-premis itu disusun.

3. Koherensi Tidak Menjamin Kebenaran

Logika koheren hanya menjamin bahwa pemikiran tidak saling bertentangan secara internal. Tapi sistem yang koheren bisa saja difahami keliru, jika premis dasarnya salah.

> Contoh sederhana:

Premis 1: Semua dewa tinggal di Gunung Olympus.

Premis 2: Zeus adalah dewa.

Kesimpulan: Maka Zeus tinggal di Gunung Olympus.
Ini koheren, tetapi belum tentu benar secara ontologis-secara ontologi ini bisa diyakini sebagai mitos

Jadi bisa beda secara substansi antara struktur logika dengan simpulan ontologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun