Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Agama,persinggungan logika dan wahyu

26 Juni 2025   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2025   16:55 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah agama bisa direduksi sepenuhnya ke dalam struktur logika sekuler (dialektika agama dengan memisahkannya dengan kitab suci)- Karena agama memiliki sumber ontologis tersendiri yaitu wahyu (kitab suci) (?)

*logika sekuler-Istilah dari AI-bukan sub ilmu logika tapi logika yang bermain di kepala orang ber kacamata sekuler- Karakter yang memisahkan apapun dari substansi agama

Bukankah memisahkan agama dengan kitab suci yang menjadi sumbenya sama dengan melangggar prinsip identitas yang menjadi prinsip dasar dalam logika ?

Dalam logika klasik, prinsip identitas berbunyi:
> A adalah A.
Sesuatu adalah dirinya sendiri, dan bukan yang lain.

Jika "agama" didefinisikan (atau diidentifikasikan) sebagai sesuatu yang bersumber dari wahyu dan mewujud dalam kitab suci, maka memisahkan agama dari kitab suci berarti mengingkari identitas aslinya.

Maka penjelasan tentang agama menurut prinsip dasar logika mesti berdasar identitas orisinil yg dimiliki agama tsb

Dengan kata lain,bicara agama- mengelaborasi agama bila ingin orisinil-substansial-mau tak mau mesti mengacu pada kitab suci nya karena dari sanalah sumber agama berasal

Jika agama wahyu dipisahkan dari kitab suci, maka kita tidak sedang berbicara tentang agama dalam pengertian orisinilnya-Tapi sedang melakukan reduksi epistemologis: mengubah hakikat agama misal menjadi sekadar sistem moral atau budaya-yang bukan lagi "agama wahyu".

Mak itu ilmu logika menetapkan terlebih dulu prinsip identitas sebagai fundamen dasar dlm berlogika-Agar yg dijelaskan adalah sesuatu sesuai identitas aslinya

.....

Bagaimana dengan luar agama yang sering ikut menggebu gebu dan ber jilid jilid bicara agama-Tuhan-Tapi dengan tidak mau mengacu pada sumber aslinya ?
Mereka ingin menjelaskan atau mengopini kan agama tapi berdasar cara pandang dan alur berpikir mereka sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun