Terus kenapa prinsip kebetulan ini sampai bisa di pegang oleh orang orang intelek,akademisi, profesor,kan katanya mereka orang ber akal briliant ?
Kenapa dari awal dari sejak remaja saya menolak ateisme bahkan selalu secara langsung tanpa banyak kompromi ... ya karena prinsip kebetulan itu ... sulit masuk ke akal saya
Dan menurut saya titik lemah paling lemah dari ateisme ada pada prinsip kebetulan itu, apalagi kalau bicara akal sehat,Aneh kalau menggebu bicara akal sehat tapi masih percaya pada prinsip kebetulan yang di dunia nyata tak pernah ada contohnya dan bahkan bila eksperiment di lab tercanggih sekalipun dilakukan maka tak akan ada yang bisa membuktikan bahwa prinsip kebetulan itu benar
Dan argument kebetulan itu tak dapat ditutupi oleh argumentasi saintifik yang bagaimana pun teori nya,Maka kebetulan tetep landasannya kebetulan,ia hanya bisa  hilang bila kita memasukkan sang desainer kedalamnya-tak ada jalan lain
...........
Artikel ke 3
BEDA "TIDAK ADA" DENGAN "TIDAK DIKETAHUI" DALAM SAINS
Sebagai konsep ilmu pengetahuan sains idealnya jujur dengan apa yang menjadi kapasitasnya, Maka agar sains selalu ideal ia mesti dibersihkan misal dari upaya manipulasi demi kepentingan yang sudah diluar sains
Maka bila misal dalam sains proposisinya tidak atau belum di ketahui maka akan dinyatakan tidak atau belum diketahui,bila sudah diluar ranah sains akan dinyatakan diluar ranah sains.Bila sesuatu masih bersifat teoritis akan dinyatakan atau diposisikan sebagai teori-bukan seolah sebagai fakta lalu yang mempertanyakannya dianggap seolah "melawan sains"
Maka demi untuk menegakkan idealisme saintifik itu sains sebagai konsep ilmu yang bersifat umum dan berdiri diatas semua golongan mesti dipisah misal dengan saintism, materialism, positivism, relativism, absurdism,skeptisism,deism, karena itu semua sudah mengarah ke cara pandang ideologis
Yang berbahaya bukanlah pernyataan sains tapi yang mengatas namakan sains untuk tujuan memprovokasi sementara kedudukannya dalam sains misal belum inkrah sebagai fakta.Banyak orang yang menyebut sesuatu "tidak ada" dengan mengatasnamakan sains padahal dalam sains posisinya adalah tidak atau belum diketahui atau diluar ranah sains
Dan dalam sains beda substansi antara tidak tahu dengan tidak ada.Sesuatu yang sudah di simpulkan tidak ada dalam sains artinya sains telah melakukan observasi empiris untuk menetapkan tidak adanya itu.Tapi sesuatu yg tidak atau belum diketahui oleh sains artinya sains belum atau tidak bisa melakukan atau menerapkan metode observasi maka sains tak bisa menetapkan proposisinya sebagai ada atau tidak ada
Tapi ada orang yang sering mengatasnamakan sains untuk menyebut sesuatu "tidak ada" padahal itu hanya bentuk keyakinan mereka
.......