Dengan kata lain,Maka itu harus ada acuan agar kebenaran itu difahami sebagai bersifat tetap-mutlak-hakiki agar kebenaran itu tidak selalu dilempar manusia ke ranah absurdisme atau relativisme,Maka dalam agama wahyu itu ada landasan dasar konstruksinya
Sunnatullah atau ketetapan Ilahiah bukan hanya yang dapat diamati secara fisik tapi juga bersifat abstrak atau metafisik semisal tiap manusia akan diadili berdasar amal perbuatannya,baik akan dibalas baik dan buruk akan dibalas buruk,dibalik tiap sebab mesti akan ada akibat,dibalik tiap perbuatan akan ada balasan setimpal
......
Artikel ke 2
PRINSIP KEBETULAN DAN AKAL SAKIT
Kalau dasar dari terciptanya alam semesta adalah prinsip "kebetulan" (proses-kejadian tanpa memerlukan peran desainer) maka apapun wujud yang unik,yang khas yang kita lihat di dunia ini artinya hanya produk kebetulan ; kelinci, kucing, harimau,kodok, oray,marmot,kadal,kambing,beurit,manuk,lalay,rametuk,dll
Pertanyaan lain ; Kalau semua wujud yang memiliki desain beraturan berasal dari proses kebetulan lalu berapa triliun kebetulan yang terjadi di dunia ini yang bisa kita lihat ? Sulit dihitung tapi pasti lebih dari triliunan kebetulan
Nah masalahnya ; Yang namanya kejadian atau proses "kebetulan" di dunia nyata itu biasanya merupakan produk yang tidak direkayasa secara seksama,maka kejadiannya biasa disertai dengan adanya produk gagal. Artinya bila ada produk kebetulan maka mesti ada produk produk gagal.Makin dikerjakan secara seksama maka produk gagal makin minim
Artinya,tak akan ada produk kebetulan yang semua sukses dan sempurna apalagi tanpa cacat,kebanyakan malah gagal.Produk sukses-sempurna tanpa cacat hanya mungkin bisa terjadi bila dikerjakan secara matang,seksama, teliti,penuh perhitungan dan itu butuh pikiran desainer
Terus apakah gadis yang cantik jelita, pemuda yang tampan,kucing manis,burung yang cantik,harimau yang gagah adalah "produk kebetulan" atau produk yang langsung sempurna tanpa cacat ?
Terus bila yang terjadi di alam adalah rangkaian kebetulan lalu mana produk produk gagalnya ? Masakan produk kebetulan di alam semua langsung presisi-sempurna bentuknya ?
Jadi kalau bercermin ke dunia nyata maka ateis yang pegang prinsip kebetulan vs teis yang pegang prinsip keharusan ada desainer anda dapat nilai sendiri mana yang contohnya ada di dunia nyata