Apakah model kesadaran ruhani berjenjang yang dijelaskan oleh agama bisa dikejar atau diimbangi penjelasannya oleh teori kuantum dengan memakai penjelasan material ?
Atau apakah simpel saja kita harus mengatakan bahwa HARUS ADA BATAS YANG MEMBATASI SAINS DENGAN METAFISIKA KETIKA KEDUANYA BICARA KESADARAN ?
Artinya ini kembali pada harus adanya dualisme disiplin fisika dan metafisika yang harus punya otonomi sendiri sendiri termasuk ketika keduanya bicara kesadaran
Artinya,sejauh apapun sains bicara "kesadaran" maka jangan pernah mengintervensi penjelasan agama atau psikologi bila memang rahasia kesadaran tak bisa dijelaskan secara utuh-secara konstruktif melalui mekanisme hukum fisika-mekanisme dunia materi
PIKIRAN DAN MATERI
MYSTERI KESADARAN (Part 2)
Apa yang dimaksud dengan "kesadaran", Apakah kesadaran itu suatu yang dibentuk oleh non materi (unsur ruhani-spiritual) ataukah oleh materi (partikel) ? Atau dengan kata lain,apakah causa primanya dari unsur fisik atau non fisik ?
Itu pertanyaan besar yang akan menentukan siapa anda : materialist atau dualist ?
Karena materialist itu ketika mereka bicara "kesadaran" mereka akan berupaya menyandarkannya pada eksistensi materi,ketika bicara kesadaran manusia mereka akan mengacukannya misal pada otak- jaringan neuron.
Dalam pandangan dualis jaringan neuron adalah wujud materi yang secara logika tanpa penopang dari luar yang bersifat non materi tentu saja tidak akan bisa bekerja sendiri karena jaringan neuron adalah suatu system dan yang namanya system biasanya menjalankan program yang bukan produknya sendiri-system hanya menjalankan-bukan memproduk
Dalam pandangan dualis bukan otak-system saraf yang memproduk pikiran tapi pikiran yang memanfaatkan sarana system saraf untuk hadir di dunia sadar biologis.Jadi fungsi system saraf adalah transmitter-penghubung pikiran ke dunia sadar biologis
Jadi pergumulan pandangan antara materialist vs dualis yang mencerminkan ideologi teis vs ateis selalu ada di berbagai tema ilmu pengetahuan termasuk ketika mereka bicara persoalan "kesadaran",dimana satu mengacukannya pada unsur non materi (ruhani) satu mengacu kannya pada materi