Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tanjung Kelana

8 September 2021   17:59 Diperbarui: 8 September 2021   18:12 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: PNG tree, pinterest, diolah pribadi

Akhirnya kau pun menyerah dengan perkara besok, dan memilih memenjamkan mata. Tanjung sekali lagi berhasil membawamu ke alam fantasi, obsesi, apa-apa terasa ilusi.

Kau berjalan bersisian dengan tanjung. Lihat, kini ia bahkan memiliki tangan. Tapi, ah, tanganmu kasar Jung. Kau tersadar kemudian bahwa tangan itu adalah ranting. 

Tanjung membawamu berkelana, ke para pemeluk karung beras di pagi hari yang memeluk bangku sekolah di siang hari. Wajah mereka tampak layu. Mungkin seperti wajahmu (entah, kau tak pernah mematut diri di kaca).

Lalu tanjung mengelanakanmu ke kedai donat. Kau melihat berbagai donat berbagai rasa berbaris rapi dalam bufet transparan: meses, kacang, keju, tiramisu, selai nanas, selai tomat. . . dan tersadar bahwa tidak ada satu pun donat dengan pena merah.

Kau tahu bahwa donatku tidak akan laku di kedai itu, Jung. 

"Tidak. Tapi kau harus mengubahnya menjadi kaya rasa," jawab Tanjung.

Mana bisa aku membuat donat kaya rasa. Lagi pula aku tidak kaya. Orang-orang kaya juga tidak memakan donat, Jung. Mereka lebih suka memakan uang pajak.

Tanjung tidak menjawab. Atau mungkin kepalamu yang malas menerka jawabnya. Seharian itu kau dan Tanjung sibuk memandangi sibuknya kedai donat. 

--

8 September 2021,

Tutut Setyorinie

*tanjung: pohon bernama latin mimusops elengi, sering ditemukan di jalan raya, dan atau sekolahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun