Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Retak di Mata Netizen, Lumut di Mata Wali Kota: Drama Estetika JPO Siger Milenial

15 Agustus 2025   20:18 Diperbarui: 16 Agustus 2025   09:32 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan memakan waktu dua tahap. Tahap pertama menghabiskan sekitar Rp8 miliar (naik dari rencana awal Rp5 miliar). Tahap kedua menyempurnakan desain, pencahayaan, dan elemen estetika. Hasilnya? Sebuah jembatan yang saat malam menyala indah, dan saat siang memantulkan cahaya matahari dengan megah. Ya, wajarlah dengan uang sebegitu banyak.

Babak 2: Sebuah Garis Misterius

Semua berjalan baik... hingga pertengahan Agustus 2025, media sosial Lampung mulai diramaikan dengan video singkat yang memperlihatkan salah satu jari patung tangan pengantin di JPO Siger Milenial. Salah satu unggahan datang dari akun Threads @satulampung.id pada Rabu, 13 Agustus 2025, yang menampilkan garis gelap di sambungan jari, kontras dengan warna putih gading patung dengan keterangan, "Ada retakan di salah satu jari patung tangan pengantin JPO Siger Milenial, Kota Bandar Lampung."

Tidak jelas apakah unggahan ini yang pertama kali memicu perhatian publik, namun fotonya juga ikut menyebar cepat di grup WhatsApp, Facebook, dan TikTok. Tagar #JPOSigerMilenial dan #Lampung mulai ramai digunakan, sementara kolom komentar dipenuhi spekulasi mulai dari dugaan sambungan konstruksi bermasalah, sampai candaan "Baru diresmikan, sudah retak?"

(Foto: tangkapan layar unggahan @satulampung.id, 13/8/2025)
(Foto: tangkapan layar unggahan @satulampung.id, 13/8/2025)

Seperti bensin yang tersiram ke api unggun saat kegiatan Pramuka, komentar pun bermunculan:

  • "Makanya kalau bangun jangan keburu-buru."
  • "Duh, uang rakyat... :("
  • "Sudah mahal, masih retak?!"

Dalam waktu singkat, kata "JPO retak" jadi bahan obrolan yang hangat. Tidak ada yang tahu pasti siapa yang pertama mengunggah, tapi efeknya jelas: keresahan bercampur rasa penasaran. 

Namun, sehari setelahnya, akun yang sama mengunggah konfirmasi: garis itu bukan retakan, melainkan lumut yang menempel di permukaan patung.

Meski penjelasan ini menutup spekulasi teknis, perdebatan netizen belum sepenuhnya reda. Ada yang lega, ada yang kecewa karena "drama" berakhir terlalu cepat, dan ada pula yang justru mempertanyakan soal perawatan ikon baru ini. 

Babak 3: Pemeriksaan Cepat

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, tak tinggal diam. Begitu kabar sampai ke telinganya, ia langsung meninjau ke lokasi bersama jajaran Dinas Pekerjaan Umum. Hasil pemeriksaan lapangan ternyata mengejutkan: tidak ada retakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun