Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Rajabasa Sepi, Apakah Kita Masih Butuh Terminal?

24 Juli 2025   10:00 Diperbarui: 24 Juli 2025   23:26 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Masuk Terminal Tipe A Rajabasa. Sumber: Dok Pribadi/Tupari

Alternatif Fungsi: Jangan Biarkan Mati Percuma

Jika memang tidak memungkinkan lagi untuk difungsikan sebagai terminal utama, maka jangan biarkan ruang ini menjadi monumen sepi. Lokasi Terminal Rajabasa sangat strategis: dekat dengan Kampus Universitas Lampung (Unila), dan beberapa universitas besar di provinsi Lampung, serta dekat juga dengan pusat perbelanjaan Ramayana.

Dari sini, muncul ide-ide baru. Rajabasa bisa diubah menjadi ruang sosial-urban hibrida, tempat yang tetap hidup dan relevan bagi warga kota. Terminal Rajabasa ini bisa dialih fungsikan menjadi demikian.

1. Ruang Publik Keluarga Modern

Terminal ini bisa disulap menjadi taman kota, ruang terbuka hijau dengan jalur sepeda, taman edukasi, dan area bermain anak. Seperti PKOR versi baru yang lebih bersih, aman, dan dekat dengan pemukiman.

2. Pusat Kreativitas dan Mahasiswa

Sebagai tetangga Unila dan universitas besar lainnya, Rajabasa sangat cocok dijadikan pusat ekonomi kreatif. Co-working space, ruang seni, galeri mahasiswa, studio podcast, hingga tempat diskusi komunitas bisa tumbuh subur di sini. Mahasiswa butuh ruang ekspresi dan ini bisa menjawabnya.

3. Zona Kuliner Khas Lampung

Bayangkan jika terminal ini menjadi pusat “wisata rasa” Lampung. Konsep semi outdoor, dengan tenda-tenda modern, menyajikan makanan khas daerah dan UMKM binaan pemerintah. Bukan sekadar tempat makan, tapi juga destinasi wisata kuliner.

4. Terminal Mikro dan Transit Harian

Jika tidak menjadi terminal bus besar, Rajabasa tetap bisa berperan sebagai terminal mikro. Menjadi titik transit bagi angkot, travel kampus, ojek online, bahkan kendaraan ramah lingkungan. Minimal, terminal ini tetap menjadi simpul mobilitas lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun