Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Pemerhati Pendidikan dan Pegiat Literasi Politik Domestik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perlukah Kementerian Khusus untuk Urusan Ibadah Agama Lainnya?

13 September 2025   16:04 Diperbarui: 13 September 2025   20:04 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar postingan (Sumber: X/Twitter)

1. Memperluas logika yang sama.
Jika negara mau adil dengan cara ini, maka setiap agama juga mesti difasilitasi secara struktural. Tapi tentu ini tidak realistis, karena berarti negara harus menambah kementerian baru dan memperbesar beban anggaran.

2. Mengembalikan peran negara ke hal yang umum.
Jalan yang lebih masuk akal adalah negara menarik diri dari urusan ritual. Urusan ibadah dikelola oleh komunitas masing-masing. Negara cukup hadir pada hal-hal teknis yang memang jadi tanggung jawabnya: perlindungan warga negara di luar negeri, diplomasi, koordinasi antarnegara. Tidak perlu ada birokrasi raksasa yang khusus mengelola ibadah.

Dengan cara itu, netralitas negara terjaga, pajak rakyat digunakan secara proporsional, dan umat beragama tetap bisa beribadah sesuai keyakinan masing-masing.

Pertanyaan yang Tak Bisa Dihindari
Pertanyaan "perlukah kementerian khusus untuk urusan ibadah agama lainnya?" pada akhirnya membawa kita pada inti masalah: bagaimana negara menempatkan diri di tengah keragaman warganya.

Kalau negara benar-benar ingin adil, ia harus jujur meninjau ulang kehadiran kementerian yang sekarang. Apakah masih relevan, atau justru sudah menjadi beban yang tidak sesuai lagi dengan semangat netralitas dan keadilan?

Saya kira, tidak ada jawaban yang benar-benar mudah. Tapi yang pasti, setiap orang berhak bertanya, karena setiap orang ikut membayar. Dan selama pertanyaan itu terus muncul, negara tidak bisa menutup mata.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun