Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Essi nomor 85 - Ambang Tumbangnya Koruptor Hambalang

20 September 2025   11:28 Diperbarui: 20 September 2025   11:28 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.irishnews.com/news/uk/rembrandt-painting

Essi 85 - Ambang Tumbangnya Koruptor Hambalang
Tri Budhi Sastrio -Kasidi 


Dalam sebuah e-artikel dengan judul yang sama yang
            situsnya dapat dibuka di maya
Ada pernyataan ditulis sesaat setelah sang mantan
            bendahara di mancanegara
Cuap-cuap nyatakan bahwa bukan dirinya paling
            tanggung jawab dalam ini perkara
Karena sang bos yang punya strategi kerja dan rencana,
            hanya anehnya kata dia
Meskipun ini sudah disampaikan depan TPF dan dewan
            pembina eh, tetap saja
Dirinya yang dianggap paling bersalah jadi sutradara
            besar dibalik ini perkara.
Tentu saja sang mantan bendahara berang luar biasa, tapi
            sepertinya dia lupa
Bahwa dalam politik korbankan bidak untuk selamatkan
            perwira, hal yang biasa.
Karenanya ... ha ... ha ... ha ... engkau ini bagaimana,
            wahai mantan bendahara
Selama masih bisa tentu engkau saja yang akan jadi
            tumbal sedangkan mereka
Akan terus asyik bercanda dan siapkan strategi baru guna
            keruk uang negara.
Hanya saja ... entah ini kebetulan atau memang sudah
            takdir yang maha kuasa
Skenario yang disiapkan tidak jalan, engkau tertangkap
            dan para pejabat KPK
Berganti nama serta wajah dan akibat logisnya tentu saja
            jadi mudah diterka.
Perlahan tetapi pasti semua sutradara akan terkuak dan
            dijadikan tersangka.
E-artikel ditutup dengan berkata meskipun yang
            disampaikan si Nazar secara
Legal formal memang masih harus dibuktikan tapi adalah
            terlalu mengada-ada
Serta naif kalau katakan para elit puncak partai demokrat
            sama sekali tidak ada
Yang mengetahui masalah ini, termasuk sang ketua dan
            para dewan pembina.
Memang berat ungkapkan kebenaran, apalagi kebenaran
            tampar sendiri nih muka.
Hanya rasanya lebih baik tampar sendiri sekarang,
            daripada tamparan datang tiba
Dari orang-orang di luar sana, karenanya ayo dewan
            pembina buka saja semuanya
Mungkin tak perlu dibuka lewat pidato di depan publik,
            yang hanya naikkan citra
Tetapi cukup dengan tindakan langsung, pecat saja
            semua elit partai pendusta,
Yang tidak jujur, korup dan keahliannya sogok sana
            sogok sini pakai uang negara.

Sang jelita yang mantan pujaan kaum gadis remaja eh
            sekarang jadi tersangka,
Dan hampir pasti ini nona jelita membuka perilaku
            curang dan kata-kata dusta
Dari elit partai dan para kolega yang ... kata dia ... tega-
            teganya korbankan dia
Yang sudah berbuat banyak hal dan usaha guna majukan
            partai dan elit-elitnya.
Perkara wisma atlit memang jauh dari final dan selesai
            tetapi konon kabarnya,
Proyek hambalang lebih dahsyat lagi permainannya
            karena ratusan milyar dana
Mengalir sampai jauh sebelum masuk kocek para elit
            partai termasuk sang ketua.
Jika ini memang benar adanya lalu bagaimana bisa
            mereka, terutama itu ketua
Tetap dengan wajah tenang di depan kamera media
            berkata bahwa semua berita
Dusta dan tidak benar adanya, lalu ... ini yang tidak
            masuk dan akal dan logika,
Tugas partai, ketua umum dan jajarannya adalah kerja,
            kerja, dan kerja, bukannya
Urusi berita dusta yang disebarkan segelintir orang yang
            tak bagus kredibilitasnya.
Tentu saja slogan kerja, kerja, dan kerja, bagus dan tepat
            dijalankan siapa saja,
Tetapi kalau slogan nan luar biasa ini dijadikan tameng
            perilaku korup dan dusta
Tentu saja tidak bisa diterima, karenanya walau belum
            sandang status tersangka      
Tetapi karena si jelita pujaan kaum remaja sudah tak
            mungkin hindari perkara
Dan sudah pasti jalan berkelok yang ditempuhnya akan
            sampai juga ke ketua
Kan lebih baik sekarang saja para pendusta ini
            diistirahatkan dari ruang kerja
Daripada nanti setelah dipaksa KPK dengan status
            pendusta dan tersangka.
Dengan catatan kalau pihak istana benar tak ikut terlibat
            dalam jalinan dusta.

Essi 85 - tbs/kas -- SDA28012012 -- 087853451949

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun