Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Masa Depan: Memburu Bintang Berekor

13 Desember 2020   14:52 Diperbarui: 13 Desember 2020   14:57 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/453737731208642175/

"Silakan duduk, Mayor! Pertemuan akan segera saya buka. Masih banyak yang perlu dibicarakan!" Jenderal Hartoyo mengangguk pada Mayor Kasmin. Anggukan yang sungguh-sungguh.

Mayor Kasmin mengangkat kedua alis matanya sambil tetap tersenyum nakal. Mayor ugal-ugalan ini melangkah ke kursinya.

Mungkin mengherankan, seorang Mayor dibiarkan bertindak ugal-ugalan di depan seorang Jenderal tetapi Mayor Kasmin bukan sembarang Mayor. Dari tiga ribu calon dialah yang terbaik. Tidak mengherankan jika dua Jenderal bersedia menunggunya. Tanpa kehadiran Mayor Kasmin sia-sialah pertemuan itu. Pertemuan ini adalah pertemuan khusus untuk Mayor Kasmin.

Misinya begitu penting sampai-sampai minta gunung pun pasti akan diusahakan. Di samping dia orang yang memenuhi syarat, juga cuma dia seorang yang bersedia melakukan misi ini. Misi memburu bintang berekor, kemudian berusaha terbang sedekat mungkin ke intinya dan mengambil beberapa macam contoh materi bintang berekor itu sendiri, jelas bukan tugas yang bisa dibuat main-main.

Untuk menyiapkan pesawatnya saja, sebuah pesawat antariksa yang kecil, ringan, tetapi canggih, melibatkan tidak kurang dari tiga puluh ribu ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan pesawat itu juga bukan main-main. Seandainya biaya itu digunakan untuk membeli bahan makanan dan kemudian disumbangkan untuk Ethiopia maka selama setahun lebih seluruh penduduk Ethiopia  pasti mampu menyelenggarakan pesta makan-makan setiap harinya.

Jadi  dapat dibayangkan bagaimana proyek ini dirintis dengan banyak dana dan daya karenanya tidak mengherankan kalau Mayor Kasmin mendapat prioritas tersendiri untuk sikapnya yang kurang ajar. Juga dapat dipahami mengapa Jenderal Hartoyo yang terkenal keras dan disiplin, bersedia melonggarkan sikapnya, suatu hal yang hampir-hampir tidak pernah dilakukan sepanjang kariernya selama ini.

"Saudara-saudara," kata Jenderal Hartoyo begitu Mayor Kasmin duduk, "Pertemuan ini mungkin pertemuan terakhir yang diadakan sebelum Mayor Kasmin berangkat dengan tugas penting. Sekarang secara resmi pertemuan ini dinyatakan dibuka. Kolonel Suwandi akan mengawali pembicaraan kita dengan beberapa keterangan penting terutama yang menyangkut kesiapan pesawat yang hendak digunakan. Kolonel Suwandi, silahkan!"

Kolonel Suwandi mengangguk. Dia kepala proyek ini.

"Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, Jenderal!" kata Kolonel Suwandi. "Selamat pagi saudara-saudara sekalian. Khusus untuk Mayor Kasmin, salam khusus saya untuk anda." Mayor Kasmin berdiri dan membungkuk jenaka.

"Pesawat Antariksa dengan nama panggilan PEBIKOR X-1 bisa dilaporkan telah siap seratus persen. Bahan bakar telah diisi, sistim komputer telah diaktifkan dan disambung dengan Komputer Induk. Beberapa peralatan penting lainnya juga telah diaktifkan. Manurut rencana seusai pertemuan ini akan diadakan hitung mundur sampai esok tepat pukul 08.00 WIB. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi dan keadaan pesawat!"

Kemudian Kolonel Suwandi melanjutkan keterangannya dengan beberapa istilah teknis. Semua yang hadir mendengarkan dengan penuh perhatian terutama Mayor Kasmin. Mayor ugal-ugalan ini ternyata bisa juga menjadi pendengar yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun