Mohon tunggu...
Azis Triadisena
Azis Triadisena Mohon Tunggu... dosen

menyukai konten tentang kecerdasan buatan, fisika kuantum, penulisan fiksi, novel, skenario film

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tato

15 Mei 2025   10:46 Diperbarui: 15 Mei 2025   10:46 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber : senaazis390@gmail.com/Triadisena/https://app.leonardo.ai/image-generation)

Setelah berhasil sampai diseberang sungai itu, dia pun bergegas untuk menerobos dan mendobrak sebuah penghalang dari pagar kayu yang telah tua dan lapuk. Hingga akhirnya dia sampai di sebuah jalan besar dan segera menghampiri sebuah mobil sedan yang telah terparkir di pinggir jalan itu.

Akan tetapi berjarak sekitar 30 meter darinya tiba-tiba muncul lima orang laki-laki yang berlari mengejarnya sambil membawa tongkat kayu ditangannya.

“Heeiiii...berhenti kau...berhentiii...!”

“berhentiii...!”, teriak mereka.

Lalu Marco pun segera membuka pintu dan menghidupkan mobil sedan itu, dan   mengendarainya dengan kencangnya.

Setelah mengendarai mobil sedan itu cukup jauh, mobilnya pun akhirnya berhenti di sebuah perempatan jalan, sambil menunggu lampu lalu lintas yang masih berwarna merah dia pun mengambil sebuah amplop tebal dari tasnya yang berisikan uang dan dia pun mencoba untuk menghitungnya sambil menelepon seseorang dari telepon genggamnya.

Namun tanpa dia sadari dari arah belakang mobilnya ada sebuah truk tronton bermuatan kayu gelondongan yang sangat besar melaju dengan kecepatan tinggi dan dalam keadaan tak terkendali karena mengalami rem blong, langsung menghantam mobilnya itu dengan kerasnya hingga Marco terpental kedepan dengan kepalanya terlebih dahulu membentur kaca depan hingga pecah dan tembus terlempar keluar hingga terjatuh di depan mobilnya, karena dia tidak mengenakan sabuk pengaman.

Marco pun tewas dengan luka parah bersimbah darah di bagian kepalanya bersamaan dengan serpihan dan pecahan kaca depan mobilnya yang masih menancap di wajahnya.

Dan tak lama berselang tato yang ada di lengan kanannya tiba-tiba gambarnya berubah secara misterius menjadi sebuah kepala wanita muda yang cantik dengan rambut hitam di kuncir ke belakang, berbibir tebal merekah dan bergincu warna merah menyala serta dengan ekspresi wajahnya tersenyum genit sambil mengedipkan mata  sebelah kanannya.

Sementara itu, berjarak beberapa puluh meter diseberang jalan itu terdapat seekor burung gagak hitam besar bertengger di atas sebuah pagar besi  dan pilar batu yang telah ditutupi lumut hijau tua, diam mematung seperti penjaga setia masa lalu yang kelam. Bulu hitamnya berkilau lembut dan matanya tajam memandangi sekeliling jalan itu.

(sumber : senaazis390@gmail.com/Triadisena/https://app.leonardo.ai/image-generation)
(sumber : senaazis390@gmail.com/Triadisena/https://app.leonardo.ai/image-generation)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun