"Hamba tidak sempat bertanya siapa beliau. Beliau hanya bilang ingin bertemu."
Kyai Kaleng pun berkata:
"Baiklah, kalau begitu aku akan segera keluar menemui tamu itu."
Kyai Kaleng kemudian keluar, diikuti sang istri, menuju pendapa. Setiba di sana, Kyai Kaleng menyapa:
"Selamat malam, Kyai. Dari mana gerangan asalnya? Siapakah yang membawa langkah di malam hari ini?"
Tamu itu menjawab tenang:
"Hamba hanyalah orang keliling yang tak memiliki rumah. Sudah lama hamba hidup berpindah-pindah. Nama hamba Ki Tolih, tidak punya negeri, tidak punya keluarga, tidak punya tujuan. Jika berkenan, hamba ingin mengabdi di sini kepada panjenengan. Hamba bersedia menjadi penjaga halaman, pembersih, atau apa saja yang panjenengan kehendaki."
Kyai Kaleng tersenyum mendengar jawaban itu, lalu berkata dengan lembut:
"Aku sangat menerima dengan senang hati, Kyai. Jika memang itu yang engkau inginkan, aku akan menganggapmu sebagai jimat bagi keluarga ini."
Bersambung ke: Kyai Tolih - Babad Wirasaba 5
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI