Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

KLB dan Formalitas, Pesta Demokrasi Siapa?

27 Januari 2023   17:42 Diperbarui: 27 Januari 2023   20:03 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Eksekutif Komite:
1. Yoyok Sukawi
2. Dirk Soplanit
3. Endri Erawan
4. Haruna Soemitro
5. Hasnuryadi Sulaiman
6. Juni Rahman
7. Pieter Tanuri
8. Sonhadji
9. Ahmad Riyadh
10. Hasani Abdul Gani
11. Yunus Nusi
12. Vivin Cahyani

Nampak demokratis

Dalam praktik pemilihannya selama ini, nampaknya sangat ideal dan demokratis. Di baliknya, penuh skenario dan penyutradaraan.

Ketua Umum dipilih oleh kongres. Setelah itu wakil ketua umum pun dipilih oleh kongres. Lalu anggota Exco, 12 orang, juga dipilih oleh kongres.
Itu mirip presiden dan wakil Presiden dipilih sendiri-sendiri di Pemilu. Tidak dalam satu paket. Apakah setelah terpilih nanti keduanya nanti bisa bekerja sama He he.  Itu soal lain. Bahkan ibarat di pemerintahan RI, exco yang seperti  menteripun dipilih lewat Pemilu, lho.

Pertanyaannya, bila ditinjau dari ilmu kepemimpinan, keorganisasian, manajemen, sampai keberadaan struktur organisasi yang tidak lazim, apakah 15 pengurus PSSI yang dipilih melalui pemilu dengan suara terbatas dari Voter yang juga telah disutradarai, akan menghasilkan kepengurusan organisasi yang benar dan baik?

Jawabnya, secara manajemen, kepengurusan organisasi yang tak lazim dan sangat memungkinkan terjadinya tumpang-tindih pada kompetensi pendidikan, kemampuan kepemimpinan dan keorganisasian, kemampuan finansial dll, mustahil menghasilkan kepengurusan yang solid, ada satu visi misi, ada kebersamaan, ada kekeluargaan. Terlebih, setiap pengurus juga terbebani oleh kepentingan-kepentingan sejak dari sebelum terpilih menjadi pengurus. Sudah pasti, 15 pengurus PSSI hasil KLB, tidak akan pernah menjadikan PSSI maju dan berprestasi.

Meski dari 15 pengurus PSSI terdiri dari Ketua dan 2 wakil plus 12 Exco, sulit menyebut mana kaptennya. Sebab, semua seolah kapten, tidak ada awak kapalnya. Apalagi proses pemilunya juga sama.

Kondisi ini diperparah oleh Statuta yang dibacanya adalah AD/ART PSSI dan  disahkan oleh FIFA. Sejatinya, Kongres punya wewenang mengubahnya, mengamandemennya, bila mau. Tapi, sepanjang sejarah perjalanan kepengurusan PSSI, itu tidak terjadi.

Dari berbagai kisah dari orang-orang yang duduk di kepengurusan PSSI di luar 15 pengurus utama, banyak yang mengungkap tentang bobroknya organisasi PSSI saat mereka berada di dalam. Sebab, yang mengisahkan adalah orang-orang yang kompeten dalam keorganisasian dan kepemimpinan. Mereka pun; akhirnya memilih mundur.

Sepertinya, hasil KLB PSSI 16 Februari 2023 mendatang, juga akan sama. Akan terpilih 15 pengurus PSSI baru. Tapi akan rasa lama. Semua akan tetap menjadi kapten dengan arah tujuan sesuai gerbong yang mengusungnya. Tidak ada awak kapalnya. Harapan sepak bola nasional berprestasi, hanya akan terus sebatas mimpi.

Seperti Pemilu yang katanya pesta demokrasi rakyat, KLB PSSI adalah pestanya siapa? Kan hanya formalitas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun