Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

KLB dan Formalitas, Pesta Demokrasi Siapa?

27 Januari 2023   17:42 Diperbarui: 27 Januari 2023   20:03 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


16 Februari 2023, PSSI, dinakodai Komite Pemilhan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP), Kongres Luar Biasa (KLB), untuk memilih 15 Pengurus PSSI periode 2023-2027 akan dilakukan.

Namun, selama ini, dengan keberadaan Statuta, Voter, dan Pengurus PSSI, ketiganya lingkaran setan yang oportunis, terus menjadi penguasa di Kerajaan PSSI tanpa dapat diintervensi, membuat  sikap apatis dan skeptis publik sepak bola nasional semakin tebal dan kental.

Seharusnya, KLB melahirkan sikap publik sepak bola nasional menjadi optimis karena akan terpilih pengurus baru dan harapan baru. Sayang, pengurus baru yang nanti terpilih, tentu akan lebih prioritas membawa harapan kepentingannya. Mengulang tradisi yang itu-itu saja. Membuat apatis, skeptis. Sebab, KLB hanyalah kegiatan.
formalitas.

FIFPro, keputusan mengerikan

KLB ini adalah buntut dari Tragedi Kanjuruhan. Tetapi juga turut memakan korban Kompetisi Liga 2 dan 3 dihentikan, Liga 1 tanpa degradasi. Hingga FIFPro bereaksi.

FIFPro adalah Federation Internationale des Associations de Footballeurs Professionnels, biasa disebut sebagai FIFPro, organisasi perwakilan di seluruh dunia untuk 65.000 pemain sepak bola profesional. FIFPro, dengan kantor pusat global di Hoofddorp, Belanda, saat ini terdiri atas 55 asosiasi pemain nasional. 

"FIFA dan AFC harus turun tangan, karena keputusan yang mengerikan ini berdampak serius pada kehidupan dan karier sekitar 700 pesepakbola profesional di Indonesia yang memiliki kontrak dengan klub Liga 2," Wakil Sekretaris Jenderal FIFPRO Simon Colosimo, dalam pernyataan resmi FIFPRO.

Dari pernyataan Wakil Sekjen FIFPro tersebut, ada yang wajib digaris bawahi, yaitu kata-kata "keputusan yang mengerikan".

Pertanyaannya, kira-kira apakah selain keputusan yang mengerikan yang diungkap FIFPro, hanya satu-satunya buah karya pengurus PSSI? 

Kira-kira, terpilihnya KP dan KBP sebagai penyelenggara KLB mendatang, bukan hasil keputusan mengerikan juga? Pasalnya, bila diidentifikasi, siapa sosok-sosok di posisi KP dan KBP yang juga sudah diulas oleh media massa di Indonesia, sesaat KP dan KBP terbentuk di Kongres Biasa (KB)?

Lebih dari itu, apakah sejak PSSI menjadi anggota FIFA dan memiliki Statuta sendiri, selama ini setiap keputusannya tidak mengerikan? Sesuai Statuta PSSI yang mengatur kepengurusan dan voter. Lalu ada KB dan KLB, juga sesuai Statuta, para aktornya juga voter yang turut membuat Statuta, pengurus PSSI hanya 15 orang, terdiri Ketua dan 2 wakil, plus 12 exco. Sementara, demi menjalankan roda organisasi, ada tambahan Sekjen dan wakil yang dipilih oleh pengurus itu, namun Sekjen dan Kesekjenan di PSSI  hanyalah berposisi bak karyawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun