Mohon tunggu...
Tomy Revaldy
Tomy Revaldy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kelas Pekerja

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Teman Malaikat

21 Maret 2024   16:27 Diperbarui: 21 Maret 2024   16:37 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku ingat dulu kita sering makan mie instan atau menikmati kopi bersama disini. Bahkan dulu kau sering kali membayar pesananku."

Di tengah monolognya itu, pria tersebut memesan kopi yang sama seperti teman lamanya.

"Kudengar akhir-akhir ini kau melakukan pekerjaan yang berbahaya."

"Bukan urusanmu." Sahut Yuda.

Ditengah obrolan yang mereka lakukan terlihat banyak anak laki-laki, remaja hingga pria paruh baya melintas di sisi jalan.

"Dulu kita sering seperti ini, sering pergi bersama ke masjid, lalu mampir ke warung ini sepulangnya. Kau bahkan lebih rajin dan taat beribadah melebihiku dan aku sangat kagum padamu saat itu."

"Sudahlah, sebenarnya apa maumu? Lebih baik kau tidak berurusan denganku atau kau akan menyesalinya." Kata Yuda mengancam.

"Aku hanya merindukan teman lamaku, teman yang dulu senang membantu orang lain dan bukan sebaliknya."

"Apa maksudmu?" Tanya Yuda dengan nada agak tinggi.

"Aku rindu saat saat dimana kita berlomba lomba berbuat kebaikan, aku rindu dimana kau selalu mengajakku beribadah, aku rindu dimana kau lebih mementingkan orang lain ketimbang dirimu sendiri."

"Dunia berubah, begitu juga diriku."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun