Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Inalum, Prospek Freeport, Emas & Tembaga

10 Januari 2019   14:41 Diperbarui: 12 Januari 2019   20:33 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

unit-net-costs-north-america-copper-2016-2016-5c34a490bde5754c216a807a.jpg
unit-net-costs-north-america-copper-2016-2016-5c34a490bde5754c216a807a.jpg
unit-net-costs-south-america-copper-2016-2017-5c34a574c112fe4af25240f9.jpg
unit-net-costs-south-america-copper-2016-2017-5c34a574c112fe4af25240f9.jpg

Jadi, terlihat bahwa PTFI memiliki keunggulan berupa rendahnya biaya UCC tembaganya dibandingkan dengan UCC bersih tembaga  FCX di Amerika Utara dan Amerika Selatan karena kredit (masukan) dari produk sampingan (by-product credit) setiap libra produksi tembaganya.

By-product credit untuk setiap lb tembaga yang diproduksi oleh PTFI adalah USD 1.30 (2016) dan USD 2.05 (2017); Amerika Selatan: USD 0.10 (2016) dan USD 0,18 (2017); Amerika Utara: USD 012 (2016) dan USD 0.17 (2017). Harga tembaga per lb berkisar USD 2.2 sd 2.7 per lb untuk kurun waktu yang sama. Salah satu hasilnya, UCC bersih per lb tembaga PTFI untuk tahun 2017 adalah hanya USD 0.09 (9 sen USD).

2. Perbandingannya dengan UCC bersih global menurut Copper Insights 2018 DBS:

copper-net-cash-cost-global-dbs-2018-5c370eacbde57568d352d743.jpg
copper-net-cash-cost-global-dbs-2018-5c370eacbde57568d352d743.jpg
Jadi, UCC bersih, yang juga disebut net cash cost oleh DBS, untuk PTFI sangat rendah dibandingkan dengan para pesaingnya di seluruh dunia ( yang rata-rata di atas USD 2.30 (230 sen USD) per lb. 

3. Kebutuhan capex PTFI jauh lebih rendah daripada capex rata-rata perusahaan tambang tembaga di dunia.

Catatan: bagian kolom capex yang diarsir coklat  di bawah judul "Capital Expenditure" (capex) adalah rencana capex untuk PTFI dan Lone Star, tambang lain milik FCX, menurut presentation FCX di atas. Untuk pengembangan tambang bawah tanah PTFI selama tahun 2018 dan 2019, masing-masing diperkirakan bernilai USD 0,8 miliar.

capex-2018-2019-consolidated-5c37097b43322f4e815ba613.png
capex-2018-2019-consolidated-5c37097b43322f4e815ba613.png
copper-gold-production-projections-2018-2022-ptfi-5c3709c312ae946cf3376d08.png
copper-gold-production-projections-2018-2022-ptfi-5c3709c312ae946cf3376d08.png
Arti: ore milled= bijih hasil gilingan; aggregate metal= logam yang berbentuk butiran; Cu= cuprum (tembaga); Au= aurum (emas); t/d= ton/hari; e= estimate (perkiraan); Grasberg open pit (yang diarsir abu-abu), DOZ (biru tua), Big Gossan (hijau), DMLZ (dadu) dan Grasberg BC (Gua Besar Grasberg, nama lain tambang bawah tanah Grasberg; merah tua); Cu= cuprum, tembaga; Au= aurum, emas.

Grafik di bawah ini menunjukkan capex intensity rata-rata global sebagai perbandingan:

copper-mining-capex-intensity-dbs-2018-5c370870bde575246e7a73de.jpg
copper-mining-capex-intensity-dbs-2018-5c370870bde575246e7a73de.jpg
  • 4. Tingkat kepastian akan dimulainya produksi GBC tinggi karena sejak 2017, beberapa bagiannya sudah commissioning (persiapan untuk memulai produksi) (Laporan Tahunan 2017 FCX).
  • F.  Kepentingan Rio Tinto di PTFI dan Kondisi kepentingan tersebut
  • 1. Di laporannya melalui Form 10K kepada Securities and Exchange Commission (SEC, atau OJK-nya AS), yang dilampiri laporan tahunannya yang berakhir pada 31 Desember 2010, Commission file number 1-9916, FCX merinci transaksinya dengan PT Rio Tinto Indonesia (semula PT RTZ-RCA Indonesia), yang ringkasnya sebagai berikut:
  • 1.1 Pada 1996, FCX membentuk usaha-usaha patungan dengan Rio Tinto plc, perusahaan tambang internasional yang berkantor pusat di London.
  • 1.2 Salah satu usaha patungan itu mencakup operasi pertambangan PTFI.
  • 1.3 Usaha patungan itu memberikan kepada Rio Tinto, sampai tahun 2021, kepentingan sebesar 40 persen, dalam sejumlah aset dan produksi di atas tingkat-tingkat yang telah ditentukan, dalam semua  produksi di Blok A, yaitu  Grasberg. (Kepentingan 40% itu mencakup tembaga, emas dan perak menurut laporan tahunan 2017 FCX).
  • 1.4  Berdasarkan pengaturan usaha patungan, Rio Tinto juga memiliki kepentingan sebesar 40% dalam proyek-proyek pengembangan dan eksplorasi mendatang berdasarkan Kontrak Karya (KK) PTFI dan KK Eastern Minerals. 
  • 1.5 Selain itu, Rio Tinto memiliki opsi (hak tetapi bukan kewajiban) untuk ikut serta (parisipasi) sebesar 40%  dari segala proyek eksplorasi lain FCX di masa mendatang di Irian jaya (Papua).
  • 1.6 Kami juga melebur dan memurnikan konsentrat-konsentrat tembaga di Spanyol da memasarkan produk-produk tembaga yang telah dimurnikan itu, melalui perusahaan anak yang sepenuhnya milik kami, yaitu Atlantic Copper, S.A.
  • 1.7 Selain itu, PTFI memiliki kepentingan sebesar 25% dalam PT Smelting, sebuah perusahaan Indonesia yang mengoperasikan sebuah smelter dan fasilitas pemurnian tembaga di Gresik, Indonesia. (www.sec.gov/Archives/edgar/data/831259/000083125901500005/k10.txt).
  • 2. Selanjutnya, di lampiran no. 104 Formulir 10K/A (Amendment 1) yang diserahkan oleh kepada ke SEC , yang diteken oleh Richard C. Adkerson pada 12 Juni 2015, tertera lagi bahwa PTFI membuat sebuah perjanjian  pada 11 Oktober 1996 dengan PT Rio Tinto Indonesia, ketika itu masih bernama PT RTZ-RCA Indonesia, anak perusahaan Rio Tinto Group, membuat perjanjian tentang kepentingan partisipasi dalam bagian produksi [participation interest agreement, atau disingkat menjadi participation agreement (PI)].
  • 2. Ada perubahan-perubahan pada PI. Di lampiran no. 10.5, tertera Perjanjian Perubahan Pertama pada 30 April 1999; Perjanjian Perubahan kedua pada 22 Februari 2006; Perjanjian Perubahan Ketiga pada 7 Oktober 2009; Perjanjian Perubahan Keempat pada 14 November  2013; dan yang kelima pada 4 Agustus 2014.
  • 3. Lalu, di lampiran no. 10.6, tertulis bahwa ketika PI diteken pada 11 Oktober 1996, dibuat juga perjanjian yang bertanggal sama, untuk mengubah dan Menyatakan Kembali Perjanjian Perwalian antara PTFI, FCX, RTZ Corp. PLC (sekarang Rio Tinto plc), PT RTZ-RCA Indonesia, RTZ Indonesian Finance Ltd. dan Trust Bank of New York, National Association (NA), serta The Chase Manhattan Bank sebagai kuasa administrasi, Kuasa Jaminan JAA dan Kuasa Jaminan. 
  • 4. Menurut filing (laporan) Rio Tinto ke ASX (Bursa Efek Australia) dan LSE (Bursa Efek London) pada 28 September 2018 (setelah tanda tangan HoA) dan 21 Desember 2018  (setelah tanda tangan transaksi divestasi saham PTFI). 
  • 5. Sesuai dengan perjanjian itu, menurut website Rio Tinto, Rio Tinto  berhak atas  40% (40 persen) dari produksi di atas suatu tingkat yang telah disepakati sebelumnya, yaitu di atas 80.000 ton (bijih) per hari, dengan target akan dinaikkan menjadi 118.000 ton (bijih) per hari  dan berhak atas 40% dari semua produksi setelah tahun 2022. Untuk itu Rio Tinto telah membayar USD 184 juta. Sebagai tambahan, Rio Tinto telah memasukkan modal baru senilai USD 500 juta ke PTFI, sehingga Rio Tinto mendapatkan 12% saham di FCX. 
  • 6. Menurut halaman 23 filing FCX pada tahun 2004 ke SEC:
  • FCX dan Rio Tinto (waktu itu RTZ-RCA) akan membentuk sebuah komite eksplorasi untuk menyetujui pengeluaran-pengeluaran modal (capex) ... Rio Tinto akan membayarkan semua biaya eksplorasi lebih lanjut yang disetujui oleh komite itu sampai Rio Tinto membayar sejumlah USD 100 juta. "Kedua pihak akan memikul pengeluarn-pengeluaran tambahan sesuai dengan porsi-porsi mereka masing-masing. "Untuk proyek-proyek ekspansi mendatang di Lokasi A COW (Kontrak Karya) PTFI, ... Rio Tinto akan menyediakan sampai USD 750 juta untuk menutupi 100% dari biaya-biaya yang telah ditentukan untuk mengembangkan proyek-proyek tersebut. Rio Tinto akan menerima 100% dari arus tunai tambahan yang dapat dianggap berasal dari proyek-proyek ekspansi itu sampai Rio Tinto menerima sejumlah uang yang setara dengan dana-dana yang telah ia sediakan plus bunga yang didasarkan pada biaya pinjaman Rio Tinto.(Council on Ethics, The Government Pension Fund-Global, Remmendation of 15 February 2008  to The Ministry of Finance, Norway)
  • 4. Jadi, Rio Tinto akan mendapat bagian 40% itu kalau PTFI sukses menaikkan produksi bijih ke atas 80.000 ton per hari. Dalam kenyataannya, PTFI kadang-kadang memproduksi sedikit di atas tingkat  itu sehingga Rio Tinto "hanya" kebagian sedikit dan nilainya di bawah biaya pinjaman Rio Tinto. Itu terjadi selama periode 2015-2017.   Lihat juga detil lebih lanjut di bawah.
  • Contoh: Pada 2017 tambang Grasberg menghasilkan 468 ribu ton (kt) tembaga  dan  bagian Rio Tinto adalah 5,7 kt.  Jelas angka itu terlalu kecil untuk menutupi biaya modal Rio Tinto tersebut. Di kedua laporannya ke ASX dan LSE di atas, Rio Tinto menyebutkan angka-angka tersebut. 

5. Jadi, secara kt (kilo ton, atau ribu kilo), kita bisa hitung berapa tingkat produksi yang disepakati di atas tersebut. Rumus: 468.000 ton -(5.700 ton+ 1,5 x 5.700)= 453.750 ton, atau  1,0016 miliar lb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun