Semua momen harus diunggah, setiap pencapaian harus dibagikan. Tapi di balik layar penuh notifikasi itu, banyak hati yang kering, kosong, dan diam-diam lelah.
Kesepian modern bukan karena tak ada orang, melainkan karena terlalu banyak kebisingan.
Kita diserbu konten motivasi, perbandingan sosial, dan opini-opini tentang bagaimana seharusnya hidup.
Kita terus mengonsumsi suara orang lain sampai lupa mendengarkan diri sendiri.
Itulah kenapa, saat tiba-tiba kita duduk sendiri tanpa distraksi, muncul rasa canggung.
Sunyi terasa asing.
Kita seperti kehilangan arah hanya karena tak ada yang bicara pada kita.
Padahal, bisa jadi justru di sanalah kita akhirnya benar-benar bisa mendengar suara hati yang paling jujur.
Mengapa Mengakui Sepi Terasa Memalukan
Dalam budaya kita, kesepian sering dianggap kelemahan.
Orang yang mengaku "merasa sepi" sering dicap kurang pergaulan, gagal bersosialisasi, atau bahkan "tidak normal."
Padahal, bukankah setiap manusia, tak peduli sekuat atau sesibuk apa pun, pasti punya momen ketika merasa sendirian?