Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Fenomena Viral Yudo Sadewa: Candaan, Privilege, dan Sensitifitas Publik!

11 September 2025   16:19 Diperbarui: 11 September 2025   16:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa di antaranya adalah,

  • Crab mentality (suka menjatuhkan orang lain).
  • Munafik.
  • Rasis.
  • Mental pengemis.

Yang bikin banyak orang tersinggung bukan hanya isinya, tapi juga cara penyampaiannya. Dalam video itu, Yudo sambil memamerkan kartu BCA Prioritas miliknya, seolah menegaskan status ekonominya yang berbeda dari "orang biasa".

Kalimatnya yang paling bikin heboh adalah ketika ia bilang,

"Lu kalau ke BCA Prioritas, kayak gue nih, kartu gue ya. Lu kalau datang ke kantornya, mau kulit lu ungu, item, sipit, matanya melotot, nggak peduli. Mereka cuma peduli pelayanan."

Bagi sebagian orang, itu terdengar seperti pamer privilege sekaligus merendahkan kelompok lain.

Klarifikasi, "Itu Cuma Candaan"

Setelah dihujat ramai-ramai, Yudo akhirnya muncul lagi lewat TikTok. Kali ini ia mencoba meluruskan pernyataannya. Katanya, soal Sri Mulyani agen CIA itu hanyalah candaan pribadi dengan teman. Ia sendiri tidak pernah sungguh-sungguh percaya hal itu.

"Ini nggak tahu kenapa kok gue viral, ya. Bu Sri Mulyani bukan agen CIA atau IMF. Itu gue hanya bercanda sama teman gue di instastory, tapi nggak tahu ada yang goreng kayaknya," ujarnya.

Soal video "ciri-ciri orang miskin", Yudo tidak banyak memberikan klarifikasi detail. Namun ia menyiratkan bahwa sebagian besar konten yang ia buat hanyalah hiburan dan tidak sepatutnya dianggap serius.

Sayangnya, publik terlanjur bereaksi. Candaan di lingkaran kecil memang bisa terasa biasa, tapi ketika masuk ke ruang publik, interpretasinya bisa sangat berbeda.

Kenapa Publik Begitu Sensitif?

Pertanyaannya, kenapa omongan anak 19 tahun bisa seheboh ini? Ada beberapa alasannya,

  1. Latar belakang keluarga.
    Yudo bukan orang biasa. Ia anak pejabat tinggi negara yang mengurus ekonomi rakyat. Wajar jika publik berharap perilakunya lebih berhati-hati.
  2. Kondisi sosial-ekonomi.
    Indonesia sedang berada di fase banyak tuntutan rakyat, termasuk isu "17+8" yang beberapa waktu lalu membuat Purbaya Yudhi Sadewa dikritik karena menyebutnya hanya "suara kecil". Dalam kondisi sensitif seperti ini, omongan tentang "orang miskin" jelas memicu amarah.
  3. Media sosial memperbesar segalanya.
    Sekali potongan video viral, ia akan diulang, dibagikan, diperdebatkan, bahkan dimeme-kan. Efek domino inilah yang membuat kasusnya semakin besar.

Privilege yang Sulit Disembunyikan

Salah satu simbol yang muncul dari video Yudo adalah kartu BCA Prioritas. Buat sebagian orang, itu sekadar kartu bank biasa. Tapi bagi publik luas, itu menjadi simbol perbedaan kelas sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun