Nak, kala itu aku lagi dalam kekalutan
nyata dunia merobek hatiku tanpa pikir bisa menolak
dikoyakan perasaan ku di depan mata ku sendiri
malu logikaku ditelanjangi dan diarak demi dunia
tatapan ku kosong, nafas ku berat, kertak gigi
gemetar tangan mengguncang tubuh ku
dalam kemalut yang tak lagi berbalut
seketika hening jiwa di dalam raga
kau teriak menangis memecah ego ku
mengoyak tabir lelah ku
kau bungkam segala malu ku
kau bangkitkan sadar ku yang layu itu
kau kuatkan kaki ku yang tak berlutut itu
mulut yang tadinya tersumpal seguk dengan alunan rusak kertak gigi, henti!
berganti nada manis penuh doa
ku nyanyikan pelan agar mudah kau cerna di telinga mungil mu;
"kasih ibu kepada beta, tak terkira sepanjang masa"
"hanya memberi tak harap kembali"
"bagai sang surya menyinari dunia"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI