Dalam satu grup kita berjalan beriringan. Kami menggunakan tongkat kami untuk memastikan jalan di depan kami tidak ada rintangan.
Herr Ludwig mengatakan untuk tenang jangan panik, karena ia akan menuntun kalian. Lucu juga kedengarannya kita dituntun orang buta di dunia orang buta.
Saya merasakan sedang berjalan di sepanjang trotoar di kota Frankfurt. Sebelah satunya pagar-pagar atau tembok rumah penduduk, sebelah satunya jalan raya.
Menyeberang di Perempatan Jalan Tengah Kota Frankfurt
Herr Ludwig bilang, beberapa langkah lagi kita sampai di perempatan Sacksenhausen Frankfurt dan akan menyeberang.Â
Sebelum menyeberang, Herr Ludwig akan memencet tombol lampu merah penyeberangan khusus untuk orang tuna netra.Â
Setelah memencet tombol penyeberangan, Herr Ludwig bilang tunggu sampai lampu untuk menyeberang jalan hijau. Apabila lampu hijau, akan ada suara" tit..tit..tit...", maka kita boleh menyeberang selama ada bunyi "tit...tit..tit...."Â
Setelah bunyi "tit..tit..tit..."berhenti, kita tidak boleh menyeberang karena lampu penyeberangan menjadi merah lagi.
Sekarang saya mengerti, mengapa banyak lampu merah selama lampu menunjukan warna hijau ada bunyi "tit..tit..tit..", yang selama ini kurang saya perhatikan. Sekarang saya tahu, ternyata alarm itu diperuntukkan bagi pejalan kaki tuna netra.
Mengunjungi Kleine Markthalle atau Pasar Tradisional
Setelah beberapa waktu berjalan, Herr Ludwig bilang kita mau lewat sebentar di Kleine Markt Halle, yaitu pasar tradisional di Frankfurt.Â