Di pasar kita boleh menyentuh sesuatu dan tolong katakan menyentuh apa. Akhirnya kita masuk ke pasar dan terdengar kesibukan orang-orang di pasar.Â
Oh bener saja, pertama kali saya menyentuh keranjang, kemudian saya menyentuh sesuatu mungkin blumen kohl atau bunga kohl.Â
Herr Ludwig bilang bahwa ternyata saya benar memegang blumen kohl. Saya masih meraba-raba untuk menerka isi dari keranjang-keranjang lain. Terasa bulat-bulat dan terasa ada debu tanah kering di bulatan-bulatan yang saya sentuh. Saya bilang ini pasti kartofell atau kentang, dan Herr Ludwig mengiyakan.
Di pasar itu, saya menyentuh sayuran-sayuran lain. Dari pengalaman menyentuh, saya jadi merasakan bagaimana orang tuna netra berbelanja di pasar.
Guide Mengenali NamaÂ
Setelah dari pasar, kami berjalan lagi menuju tempat berikutnya, yaitu Casino.
Aneh sekali saat-saat saya agak ragu dan takut melangkah karena suara-suara lalu lintas Herr Ludwig menegur saya.Â
Seakan-akan Herr Ludwig merasakan dan tahu kalau ada anggota grupnya yang takut dan ragu.Â
Herr Ludwig bilang, "Frau Assenheimer, ruhig bleiben und vertauen, ich bin bei Ihnen" (Ibu Assenheimer, tenang dan percaya saya ada bersama Anda).
Aneh, kok Herr Ludwig tahu kalau saya takut dan ragu dan masih ingat nama saya, padahal kami mengenalkan sekilas saja. Terjadi juga untuk teman segrupku yang agak melenceng jalannya, diingatkan komplet dengan namanya.
Hal ini semakin saya kagum dengan orang tuna netra dalam mengingat nama. Saya sulit sekali mengingat nama, bagi saya mengingat wajah lebih mudah.Â