Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dari Nol ke 10K: Perjalanan Menuju Kupang Exotic Run

14 Mei 2025   22:36 Diperbarui: 15 Mei 2025   12:10 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lomba lari (Dok. Pexels/Andrew Durkin)

Kupang Exotic Run tinggal menghitung minggu. Jujurly, ini pertama kalinya saya ikut lomba lari, dan deg-degan itu nyata! 

Lomba lari yang digelar untuk mempromosikan gaya hidup sehat, memajukan semangat sekaligus memajukan ekonomi masyarakat NTT melalui lomba lari dan pameran kesenian ini akan digelar tanggal 28 Juni 2025 yang akan datang. 

Kupang Exotic Run & Culture Fest 2025 (Tangkapan layar kupangexoticrun.com)
Kupang Exotic Run & Culture Fest 2025 (Tangkapan layar kupangexoticrun.com)

Tak tanggung-tanggung, kategori yang Saya pilih adalah  kategori 10K. Ini bukan lomba lari pertama yang Saya dengar, tapi ini akan jadi yang pertama Saya ikuti. 

Setengah nekad lebih tepatnya. Rasanya nano-nano, semangat iya, deg-degan,  pasti! Kadang jadi ragu sendiri, apakah bisa sampai finish sebelum cut off time 2,5 jam?

Persiapan fisik dan mental

Keputusan untuk ikut kategori 10K sebenarnya cukup spontan. Lebih karena ingin menantang diri sendiri. Selama ini saya cukup nyaman dengan jarak 5K atau 6K. Jadi, memilih 10K jelas sebuah loncatan dari zona nyaman.

Bagi pemula seperti saya, jarak 10 kilometer tentu bukan hal yang bisa dianggap enteng. Apalagi saya tahu lomba ini akan diikuti oleh banyak pelari profesional dari seluruh Indonesia. Tapi tujuan saya tidak muluk—bisa mencapai garis finish dalam waktu kurang dari 2,5 jam saja sudah cukup bagi saya.

Sebagai bentuk persiapan, saya mulai berlatih secara rutin, 3–4 kali seminggu, dengan pendekatan yang bertahap. Tentu saya tidak langsung memaksakan diri berlari 10 kilometer penuh. 

Saya memulai dengan teknik lari-jalan, misalnya lari 3 menit, lalu jalan kaki 1 menit. Setelah tubuh mulai terbiasa, saya secara perlahan menambah jarak latihan, sambil tetap berhati-hati agar tidak mengalami cedera.

Latihan saya pun tidak hanya berfokus pada lari semata. Saya selingi dengan latihan kekuatan ringan di rumah, seperti squat, plank, dan lunges, untuk membantu memperkuat otot-otot pendukung, agar tubuh lebih stabil dan tidak mudah mengalami cedera saat menempuh jarak yang lebih jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun