Setiap orang tua pasti ingin membangun komunikasi yang baik dengan anak.Â
Namun, kenyataan sering kali berbicara lain.Â
Niat awal ingin berbicara dengan tenang, malah berujung dengan suara meninggi. Niat ingin mendidik dengan lembut, tiba-tiba berubah menjadi sesi ceramah penuh emosi.Â
Mengapa komunikasi dalam parenting sering kali menjadi medan ujian kesabaran?
Mengapa Emosi Orang Tua Mudah Meledak?
Hari yang melelahkan, pekerjaan yang menumpuk, lalu tiba-tiba anak menumpahkan segelas yang berisi air atau susu ke lantai.Â
Rasanya, batas kesabaran langsung menipis. Ini adalah situasi klasik yang dialami banyak orang tua.Â
Saat energi sudah terkuras untuk berbagai urusan, menghadapi tingkah anak bisa menjadi pemicu emosi yang tidak terkontrol.
Faktor lain yang memperumit situasi adalah ekspektasi yang tidak realistis.Â
Orang tua sering kali berharap anak bisa selalu memahami aturan, mendengar dengan baik, dan langsung mengerti tanpa harus diulang berkali-kali. Namun, bagi anak, dunia adalah tempat eksplorasi tanpa batas.Â