Tanggal (8/2) di Perpusnas, saya menghadiri acara bedah buku Wedding Anniversary Oppa Tjiptadanata Effendi dan Oma Helena Roselina, yang sudah menjalani pernikahan selama 60 tahun. Mereka sebagai panutan kita membuktikan bahwa komunikasi yang efektif adalah fondasi utama dalam sebuah hubungan.Â
Salah satu hal menarik dari pasangan ini adalah bagaimana mereka masih senang berbagi kisah romantis dari masa lalu. Bagi mereka, mengenang momen-momen indah bukan sekadar nostalgia, tetapi juga cara untuk merawat cinta yang telah terjalin selama puluhan tahun. Mereka bisa dengan santai bercerita tentang masa muda mereka, bagaimana perjuangan dan kebersamaan dulu justru semakin mempererat hubungan. Â
Kalau dibandingkan dengan kita, mungkin sudah banyak yang malu atau bahkan enggan mengingat-ingat cerita lama, apalagi membagikannya. Kadang rasanya, "Duh, ogah ngomongin itu lagi." Padahal, menghidupkan kembali cerita-cerita lama bisa jadi pengingat kenapa hubungan ini dimulai dan kenapa tetap layak diperjuangkan.
Dari sini, saya menyadari bahwa komunikasi yang efektif bukan hanya soal menyelesaikan konflik, tetapi juga menjaga cerita dan kenangan cinta tetap selalu hidup.Â
Komunikasi Langsung Menumbuhkan Kisah Cinta Yang Abadi
Dalam sebuah hubungan, memang ada kalanya kita merasa sudah berbicara dengan jelas kepada pasangan, tetapi tetap saja terjadi kesalahpahaman atau miskomunikasi. Atau mungkin kita pernah merasa tidak benar-benar didengarkan, seolah kata-kata kita hanya berlalu tanpa makna.Â
Padahal, komunikasi bukan sekadar berbicara atau bertukar pesan, tetapi tentang bagaimana kita mendengarkan dan didengarkan.
Bahkan tantangan komunikasi di era digital bisa terasa lebih mudah. Akan tetapi, juga lebih rentan terhadap miskomunikasi.Â
Gen Z, misalnya, dikenal sebagai generasi yang aktif di media sosial dan lebih nyaman mengungkapkan perasaan lewat teks atau emoji. Tapi ironisnya, dalam hubungan nyata, sering kali ada kesulitan dalam berbicara secara langsung.Â
Ini berbeda dengan generasi sebelumnya yang lebih terbiasa membangun hubungan dengan percakapan panjang dan cerita-cerita mendalam.Â