Ku Rasakan Letihmu
Â
Teruntuk:
Jiwa yang lelah
Â
Tak seperti pertemuan kita kemarin,
letih membayang di rautmu.
Namun itu sekedar jasad yang terpintal jalanan.
Kini letihmu mulai menyeruak ke dalam dada,
mencari-cari seonggok daging bernama hati.
Hati adalah kekuatan terakhir.
Bila ia letih, maka tak ada yang bisa memaksamu bangun bersegera
menjajar bumi.
Ia mengoyak mimpi,
menanam kantuk,
memburaikan murung,
menyeruakkan sesal.
Inilah saatnya kau bersegera,
meminta pada
Pemilik hatimu,
Teteskan jua, juta air mata
dalam tangis.
Ujarkan harap:
Tuhan, beri aku hidup penuh arti.
_RTC17, 21 Me I 2017_
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!