Tak semerdu bisikan angin malam.
Namun setidaknya itu akan membuatmu terjaga dari kelalaianmu. Tersentak walaupun hanya sedetik saja. Akan mengembalikanmu pada titik sadar.
Semua akan terdengar terlalu ekstrim seperti badai yang menerpa tempo hari awal februari. Cobalah engkau renungi lewat rasa mu. Dari segenggam daging yang ada di dalam dadamu. Sebab di sana lah engkau bisa merasakan sebuah kebenaran.
Tidak selamanya yang ekstrim adalah jahat. Mungkin itu aadalah cara terakhir untuk menempatkanmu pada titik mulia. Dimana selama ini tak ada cara apapun untuk membuat mu tersadar. Kau diam seperti batu. Atau memang benar membatu.
Tariklah nafas dalam-dalam dan rasakan tarikan nafasmu membawa energi perubahan dalam tubuhmu. Satu demi satu bagian tubuhmu semakin pulih dan semakin segar. Rasakanlah hati dan jiwamu bangkit dan dapat merasakan manisnya kebenaran.
Belai lembut sanubari menjadikan mu semakin mempunyai arti. Dan hidup ini sudah tiba saatnya untuk mempunyai warna. Pelan namun pasti tanganmu akan mampu menggenggam harapan.
Buka mata mu, rasakan tubuhmu semakin segar, lebih segar dari sebelumnya....